Hidayatullah.com– Penyaluran logistik ke pengungsian korban gempa-tsunami di Palu-Sigi-Donggala, Sulawesi Tengah, belum merata. Ribuan korban yang mengungsi di daerah pengunungan Palu maupun Donggala masih minim bantuan dari pemerintah maupun lembaga swasta.
Di Desa Marana, Sindue, Donggala, misalnya, ratusan pengungsi mengeluhkan persoalan tenda dan beras karena bantuan belum merata.
Desa tersebut cukup sulit dijangkau. Mobil harus melewati beberapa jalan sempit dan bebatuan karena jalan utamanya rusak parah.
Baca: Umar, Bayi yang Lahir di Pengungsian Gempa-Tsunami Palu
Tim relawan Sahabat Al-Aqsha berhasil mendatangi posko pengungsian di desa tersebut untuk membagikan sejumlah logistik kepada ratusan pengungsi.
Syamsuddin, relawan Sahabat Al-Aqsha mengatakan, beberapa logistik yang dibagikan adalah sejumlah selimut yang dikhususkan untuk balita dan lansia, popok bayi, pembalut, alat mandi, dan lain-lain.
“Selain membagikan sejumlah logistik, kami juga mendata apa saja kebutuhan yang paling urgen agar ke depannya bisa disalurkan,” ujarnya.
Baca: Sepekan Pasca Gempa, Korban Luka Bakar Baru Tertangani
Selain itu, di daerah Tawaeli, Palu, tim medis Sahabat Al-Aqsha bersinergi dengan Islamic Medical Service (IMS) dan Relawan RSI Jombang, memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi. Sebanyak 86 pasien yang mereka layani.
“Kami akan terus mencari titik-titik posko pengungsian di Palu-Sigi-Donggala yang belum tersentuh tim medis,” ujar Sulthon, relawan medis.*/Sirajuddin Muslim
Berita gempa dan tsunami Palu bekerjasama dengan Dompet Dakwah Media