Hidayatullah.com–Pasukan Israel menyerbu sebuah desa dekat Nablus Kamis (7/4) pagi, menangkap lebih dari 100 perempuan Palestina untuk memburu pembunuh keluarga Israel, para pejabat setempat mengatakan.
Ratusan tentara masuk Desa Awarta dengan cepat saat tengah malam dan memberlakukan jam malam, lantas mulai mengumpulkan para wanita, kata kepala daerah setempat, Tayis Awwad, kepada AFP.
Mereka terus melakukan pencarian dari rumah ke rumah sepanjang malam, katanya. Sumber-sumber keamanan Palestina membenarkan informasi yang sama.
Militer telah melakukan penggeledahan di desa itu selama empat minggu terakhir, menangkap puluhan orang di desa itu berkaitan pembunuhan atas satu keluarga di pemukiman Israel dekat Itamar.
Namun penggeledahan hari Kamis merupakan yang pertama kalinya tentara Israel menahan perempuan, kata Awwad.
Sejak tanggal 11 Maret desa yang terletak di sebelah selatan Nablus itu telah menjadi pusat perburuan besar-besaran pasca tewasnya pasangan Yahudi dan tiganya –salah satu dari mereka bayi.
Setelah pembunuhan, pasukan memasuki Awarta dan memberlakukan jam malam selama lima hari berturut-turut, melakukan pencarian pembunuh dari rumah ke rumah, yang diyakini orang Palestina.
Pekan lalu, mereka memasuki desa lagi dan memberlakukan jam malam, tapi sejauh ini belum ada yang ditangkap, sementara militer menolak mengomentari operasi itu.
Beberapa pemimpin Israel dan pejabat militer menuduh Palestina berada di balik pembunuhan keluarga pemukim, sedangkan beberapa faksi Palestina dan kelompok bersenjata, termasuk Hamas, membantah tuduhan Israel dan mengatakan bahwa kebijakan dan keyakinan melarang mereka membunuh anak-anak.
Desa Awarta hanya beberapa ratus meter dari permukiman Itamar, dan tentara langsung menyerang setelah keluarga pemukiman Israel diketahui terbunuh. Beberapa invasi berturut-turut dilakukan terhadap desa sejak saat itu.*
Keterangan foto: Penjagaan tentara Israel di Itamar.