Hidayatullah.com—Kesuksesan pertukaran pejuang Palestina dengan Gilat Shalit dinilai pengamat akan semakin menaikkan pamor pejuang Hamas di mata rakyat Palestina. Sementara di sisi lain, suara pemerintah otoritas Palestin dukungan Israel dan Amerika, Mahmud Abbas dari kelompok Fatah akan makin menurun.
Ini terlihat sebagai pencapaian praktis saingan utama Fatah, yakni Hamas, kata analis.
Menurut para analis, kesuksean Hamas dalam kasus pertukaran tawanan terjadi beberapa minggu setelah pemimpin Fatah, Mahmud Abbas, menarik perhatian internasional saat meminta Palestina masuk menjadi keanggotaan PBB.
Pengamat juga mengatakan, Saeb Erakat, seorang negosiator Palestina, telah berbicara kepada Israel selama bertahun-tahun tentang tahanan guna membebaskan mereka, namun tak pernah bisa meyakinkan Zionis Israel.
Para analis politik dan militer Zionis Israel sepakat bahwa pertukaran tahanan Palestina dengan Shalit pada hari Selasa (18/10/2011) pagi ini, merupakan keberhasilan Hamas dalam melakukan manuver media secara layak dan mampu menjaga dengan baik tempat persembunyian Shalit.
Ido Zelkovitz, seorang analis politik dan pakar masalah Palestina yang kini mengajar di departemen studi Timur Tengah di Universitas Haifa, dalam tulisannya pekan lalu Yedioth Ahronoth, mengatakan bahwa warga Gaza menyadari peristiwa ini memungkinkan Hamas “menunjukkan bahwa mereka juga mempunyai prestasi nasional, yang tidak kalah dengan Abbas.”
“Hamas tahu, kesepakatan tentang Shalit akan dapat membawa gelombang kebahagian bagi rakyat Palestina. Di mata rakyat Palestina, masalah tahanan merupakan salah satu isu yang paling penting bagi mereka,” ujarnya dikutip CNN.
Yang menjadi “pertanyaan besar” adalah, apakah pujian masyarakat itu akan diterjemahkan Hamas ke dalam aksi terorisme. Jika itu yang terjadi, maka Israel dapat menarik komitmennya dan akan melawan tindakan teror itu, kata Zelkovitz menambahkan.
Sebagaimana diketahui, para pendukung Zionis di seluruh dunia, termasuk para pengamat dan negara-negara Barat, memandang Hamas sebagai organisasi teroris.
Keberhasilan Hamas lainnya menurut Daniel Levy, Direktur Satuan Tugas Timur Tengah New America Foundation, adalah ketika kelompok ini berhasil tidak terlacak dalam menyembunyikan Gilat Shalit sampai detik-detik terakhir penyerahan.
Seperti telah diberitakan, Selasa ini, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di kota Gaza untuk merayakan pembebasa hampir 500 tahanan Palestina, sebagai bagian dari tahap pertama pertukaran tawanan dengan dengan Gilad Shalit.
Para tahanan disambut dan dipeluk oleh pimpinan pemerintah Hamas, Ismail Haniyah. Di kota Ramallah, Tepi Barat, para tahanan yang bebas dipanggul dan diarak ke penjuru kota.
Meski kalah pamor, Presiden Palestina dukungan Israel, Mahmud Abbas, menggambarkan mereka sebagai pejuang kemerdekaan dan memberikan penghormatan kepada semua pihak yang telah berkorban untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka.
“Pengorbanan dan upaya Anda semua tidak akan sia-sia,” kata Presiden Abbas.*