Hidayatullah.com–Kementrian Urusan Tawanan Palestina menegaskan saat ini masih mendekam 5300 tawanan Palestina di berbagai penjara Israel setelah pembebasan 477 tawanan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tawanan untuk pembebasan serdadu Zionis-Israel Gilad Shalit.
Sebanyak 526 tawanan Palestina dari Jalur Gaza, 131 tawanan dari wilayah Palestina terjajah tahun 1948, 295 tawanan dari al-Quds dan sisanya dari Tepi Barat.
Seperti dikutip Info Palestina, Direktur Penerangan Kementrian Urusan Tawanan Palestina, Riyad Asyqar, Kamis (20/10/2011), mengatakan tawanan Palestina Karim Yusuf Fadl Yunus dari wilayah Palestina terjajah 1948 kini menjadi tawanan paling lama di dunia setelah pembebasan Nail barghoutsi. Yunus telah mendekam di dalam penjara Israel selama 29 tahun, ditahan Israel sejak 6 januari 1983 dan divonis penjara seumur hidup.
Asyqar menyebutkan daftar tawanan terlama (Jenderal Tawanan) turun dari 299 menjadi 126 tawanan yang ditahan sejak sebelum kesepakatan Oslo (1993).
Sementara daftar tawanan, yang mendekam di atas 20 tahun, menurun dari setelah kesepakatan pertukaran dari 145 menjadi 51 tawanan. Sedang daftar tawanan yang sudah mendekam selama lebih dari seperempat abad di dalam penjara Israel menurun dari 45 menjadi 22 tawanan. Sebanyak 4 tawanan yang mendeka selam lebih 30 tahun di penjara Israel telah dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tawanan.
Di antara tawanan ada 22 anggota dewan dan 9 tawanan wanita belum dibebaskan Israel dalam kesepakatan pertukaran. Namun ada upaya besar yang dilakukan Hamas untuk membebaskan para tawanan wanita dalam tahap kedua pertukaran, atau sebelum itu sebagaimana dikatakan sejumlah pemimpin Hamas. Sementara itu masih ada 280 anak Palestina mendekam di penjara Zionis Israel. Israel juga masih menahan 5 tawanan dari Jalur Gaza dengan undang undang “illegal combatant” tak satu pun dari mereka masuk dalam daftar yang dibebaskan dalam pertukaran.
Kementrian Tawanan Palestina menyatakan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan adalah capaian bersejarah penting bagi rakyat Palestina dan perlawanan Palestina.
Pertukaran ini telah menjadi dasar babak baru konflik antara Israel dan perlawanan berkaitan dengan pertukaran. Namun ini tidak berarti ditutupnya masalah tawanan, karena masih ada ribuan tawanan mendekam dalam penjara-penjara Israel.
Mereka membutuhkan dukungan dan sokongan, dan semua cara untuk membebaskan mereka baik dengan cara damai maupun militer, sampai mereka bisa menikmati kebebasan sebagaimana dirasakan rekan-rekan mereka yang telah dibebaskan.*