Hidayatullah.com–Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina Dr. Ahmad Bahar menghargai niat Ketua Parlemen Denmark Mogens Lykketoft mengunjungi Tepi Barat dan Jalur Gaza tanpa mengunjungi entitas Zionis.
Bahar menilai kunjungan yang akan dilakukan ketua parlemen Denmark ini sebagai langkah kea rah yang benar, demikian dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Senin (10/02/2014).
Bahar memperingatakan tindakan penjajah Zionis yang melakukan langkah-langnkah pencegahan kunjungan ini.
Dia menegaskan bahwa larangan kunjungan ini tidak membantu trek demokrasi dan menilai sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hak-hak perjalanan terutama bila itu berkaitan dengan kunjungan ketua parlemen.
Dia meminta agar ketua parlemen Denmark terus melanjutkan kunjungannya dan melakukan upaya lebih banyak lagi untuk menjamin pembebasan para anggota dewan Palestina yang diculik dan dijebloskan ke dalam penjara Zionis.
Dia menyerukan para ketua parlemen dunia untuk menempuh jalan ketua parlemen Denmark dengan tujuan melihat penderitaan kemanusiaan yang dialami Jalur Gaza dan warganya akibat blokade ketat Zionis, yang masih mengancam berbagai kalangan dan kelompok masyarakat Palestina di Jalur Gaza.
Bahar menambahkan, Jalur Gaza mengalami tragedi kemanusiaan melebihi dari apa yang dibayangkan. Hal yang mengharuskan seluruh ketua parlemen Arab dan internasional, persatuan-persatuan dan forum-forum parlemen Arab dan internasional untuk sgera mengunjungi Jalur Gaza dan melihat situasi kemanusiaan yang terjadi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bahar menegaskan, niat kunjungan ini dalam konteks upaya kemanusiaan yang tulus dengan tujuan meringankan penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dia memuji upaya organisasi-organisasi internasional dan HAM di Eropa dan sahabat rakyat Palestina di bedua Eropa, khususnya para anggota parlemen Eropa yang mengungkap tindakan penjajah Zionis dan memberitahu dunia akan penderitaan rakyat Palestina akibat blokade dzalim yang diberlakukan penjajah Zionis.*