Hidayatullah.com–Ribuan orang menghadiri pemakaman perempuan Palestina yang menjadi korban pembakaran keji oleh pemukim Yahudi di pinggiran kota Nablus, Tepi Barat.
Rumah sakit Israel Shaiba di Tel Hashomer Senin (07/09/2015) dikutip PIC mengumumkan bahwa Riham Dawabishah (28) yang terluka bakar akibat pembakaran rumahnya bersama anak—anak dan suaminya oleh warga Yahudi di desa Doma, selatan Nablus telah meninggal dunia.
Dikutip PIC, keluarga Dawabishah mengatakan kesehatan ibunda Riham sudah menurun drastis selama beberapa terakhir setelah tubuhnya terkena virus setelah dokter mencangkok kulit karena kulit aslinya terbakar.
Sejak kemarin Riham mengalami koma dan hembusan nafasnya berakhir kemarin malam menyusul bayinya yang masih bayi yang sudah gugur terlebih dulu di hari kejahatan pembakaran yang dilakukan warga Yahudi bersama suaminya Sa’d Dawabishah yang juga sudah gugur pada 8 Agustus lalu.
Riham meninggal karena luka-luka yang dideritanya, lebih dari sebulan setelah aksi pembakaran atas rumahnya.
Sebelumnya, Asy-Syahidah Riham berbaring di ruang yang sama dengan anaknya yang kedua yang juga terbakar Ahmad Dawabishah di rumah di Tel Aviv dalam ruang ICU karena mengalami luka bakar sangat parah. Riham telah berjuang melawan luka bakar hebat di sekujur tubuhnya.
Kisah pilu keluarga ini terjadi setelah pemukim Yahudi radikal diduga melemparkan bom botol ke rumah Riham Dawabsha, yang mendapat kecaman dari dunia internasional.
Kala itu, Jumat 31 Juli 2015, warga pemukim Yahudi radikal membakar rumah keluarga Dawabishah di desa Doma, selatan Nablus. Akibat pembakaran ini, empat orang yang ada di dalam rumah itu ikut terbakar; suami istri dan dua anaknya; Ali Dawabishah bayi (18 bulan) menyusui gugur saat itu juga, sementara tiga lainnya sang ibuda Riham akhirnya gugur hari ini, ayah bayi Sa’d juga gugur beberapa hari lalu, dan anaknya terluka parah. [Baca: Kejam! Kejahatan Baru Ekstrimis Yahudi Bakar Bayi Palestina]
Bela Sungkawa
Sementara itu, gerakan perlawanan Islam Hamas di Tepi Barat mengungkapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya, Riham Husen Dawabisyah.
Dalam keteranganya yang dilansir PIC hari Senin (07/09/2015) Hamas menyebutkan, meninggalnya Riham dalam kondisi yang sangat menyedihkan menunjukan betapa biadabnya Zionis terhadap warga Tepi Barat.
Riham Dawabisyah adalah alumni universitas Al-Najah jurusan Olah Raga. Ia adalah satu-satunya perempuan yang bergabung dalam barisan mahasiswa Muslim kampus Al-Najah. Setelah lulus dari sana, ia mengajar di sekolah perempuan Goresy tingkat Aliyah.
Hamas menegaskan, pihaknya tidak akan pernah memaafkan penjahat ini yang telah berbuat biadab lalim pada keluarga Dawabisyah, khususnya dan warga Palestina pada umumnya.
“Kami belum dan tidak akan memaafkan seluruh kejahatan mereka terhadap bangsa Palestina,” ujar wakil Hamas dikutip PIC.*