Hidayatullah.com–Emak-emak pejuang ini tampak khusyu’ mengaji di bagian perempuan Jami’ Al-Aqsha, Kompleks Masjid Al-Aqsha. Mereka adalah Murobithah Al-Maqdisiyyah atau perempuan penjaga Masjid Al-Aqsha.
Salah satu dari mereka adalah Zena Said, warga Palestina yang tinggal di kawasan Al-Quds, yang merasakan kesedihan dan kegeraman luar biasa itu. Rumahnya tak jauh dari Masjid al-Aqsha. Tak sampai sepelemparan batu.
Namun, kata Zena saat bercerita dalam webinar bertajuk Duka Perempuan dan Anak al-Quds yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al-Quds dan Palestina Sabtu (13/3/2021), ia dan sejumlah perempuan Palestina kesulitan atau bahkan tak boleh lagi mendekati Masjid al-Aqsha.
Murobithah sebetulnya tidak berbahaya secara fisik. Sebab, kata Zena, mereka tidak dibekali senjata apa pun. Tugas mereka hanya berjaga-jaga agar masjid al-Aqsha tidak kosong. Mereka berjaga selama 24 jam. Bergantian. Jika salah satu dari mereka keluar dari masjid maka akan selalu ada yang masuk menggantikannya.
Di dalam masjid tersebut para murobithah ini melakukan kegiatan apa saja. Mulai dari membaca al-Qur’an, mengikuti taklim, bahkan juga memasak dan mengajar anak-anak mereka. Namun, ketika ada orang Yahudi yang mendekat ke Masjid al-Aqsha, mereka akan sigap untuk meneriakkan takbir sehingga orang-orang Yahudi ini segera menjauh ketakutan.
Selain itu, para murobithah ini gencar memberi nasehat kepada warga Palestina yang berdiam di tanah al-Quds, khususnya di sekitar Masjid al-Aqsha, agar tidak tergiur bujuk rayu Zionis Yahudi untuk menjual tanahnya. Justru mereka harus bertahan agar tanah kaum Muslim tidak dicaplok oleh Yahudi sehingga akses untuk memasuki Masjid al-Aqsha kian sulit.
Meski para murobithah ini tak memanggul senjata, namun tentara Zionis begitu takut dengan aksi mereka. Tak heran bila para murabithah ini menjadi target utama tentara Zionis untuk diciduk. Bila ada indikasi pelanggaran sedikit saja, mereka langsung ditangkap. Lalu, nama mereka dimasukkan dalam daftar hitam dan dilarang memasuki Masjid al-Aqsha lagi.*