STUDI berskala kecil dilakukan terhadap sekelompok perempuan di Spanyol terkait risiko kanker payudara. Studi tersebut memantau 4.282 perempuan dengan usia rata-rata 60-an akhir, yang dibagi dalam dua kelompok.
Mereka diberi dua variasi diet Mediterania. Diet Mediterania sarat dengan buah, kacang-kacangan dan sayur-sayuran, dengan porsi kecil ikan, daging rendah lemak, keju, dan minuman anggur. Satu kelompok diberi suplemen berupa minyak zaitun berkualitas tinggi, sementara kelompok lainnya diberi suplemen berupa kacang.
Minyak zaitun berkualitas tinggi (extra virgin) diyakini sehat karena dibuat tanpa bahan kimia ataupun proses yang dapat mengurangi khasiatnya.
“Sejumlah mekanisme biologis dapat menjelaskan khasiat anti-kanker minyak zaitun berkualitas tinggi,” kata para pelaku studi, seperti dilansir VOA, Rabu (16/9/2015).
Mulai 2003, kelompok yang diberi minyak zaitun mengkonsumsi 1 liter per minggu, dan kelompok yang diberi kacang menerima 15 gram kacang kenari, 7,5 gram buah badam, dan 7,4 gram kacang kemiri.
Mereka yang diberi minyak zaitun menunjukkan risiko kanker payudara 68 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya.
“Pola diet Mediterania telah menarik perhatian karena secara historis, tingkat kanker payudara lebih rendah di negara-negara Mediterania daripada di negara-negara Eropa Utara atau Tengah, ataupun Amerika Serikat,” kata pelaku studi.
Para ilmuwan mengatakan, hasil studi menunjukkan khasiat diet Mediterania yang ditambah dengan suplemen minyak zaitun dalam mencegah kanker payudara. Mereka menambahkan, “Pencegahan merupakan strategi paling jitu melawan kanker.
Kanker payudara adalah kanker paling mematikan kedua di AS, dengan 232.000 orang didiagnosa tahun ini, menurut American Cancer Society. Kanker ini diperkirakan akan menelan 40.000 korban.*