Hidayatullah.com- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Pusat dalam waktu dekat akan membahas isu strategis terkait Daulah Islamiyah Iraq wa Syam (DAIS/ISIS) serta kelompok radikal lainnya.
Hal itu sebagai upaya klarifikasi dan peningkatan pemahaman pada para anggota organisasi masyarakat yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan MUI Pusat, termasuk kenapa ISIS tak pernah mendukung Pelestina.
Demikian disampaikan Ketua Wantim MUI Pusat Prof. Dr. H. Din Syamsuddin dalam konferensi pers usai Rapat Pleno II Wantim MUI Pusat di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi 51, Menteng, Jakarta, Kamis (26/11/2015) siang.
“Perlu dipertanyakan mengapa ISIS tidak pernah mendukung Palestina,” kata Din.
Menurut Mantan Ketua Umum MUI Pusat ini, di kalangan umat Islam Indonesia sendiri masih ada perbedaan kesimpulan terkait gerakan ISIS. Ia pun mempertanyakan pihak-pihak yang berada di belakang gerakan ekstrim tersebut. Sebab, hingga sampai pada saat ini ISIS masih terus bertahan dan berkembang.
“Aspirasi dan desakan supaya digelar rapat pleno untuk membahas ISIS dan gerakan radikal lain cukup kuat. MUI, sebelumnya sudah memandang bahwa ISIS sebagai suatu gerakan politik yang memanfaatkan dan menyalahgunakan agama untuk kepentingan tertentu,” jelas Mantan Ketum Muhammadiyah.
Din menjelaskan bahwa Rapat Pleno ini merupakan program rutin Wantim MUI Pusat yang diagendakan untuk digelar sebulan sekali. Pada pertemuan pleno I lanjutnya, membahas etika ukhuwah Islamiyah dan pleno II membahas soal bela negara sebagai jati diri Islam di Indonesia.
“Isu ISIS ini akan dibahas dalam Rapat Pleno Wantim MUI Pusat selanjutnya,” demikian tandasnya.*