Hidayatullah.com– Indonesia turut mengirimkan wakilnya dalam salah satu pertemuan akbar yang melibatkan anak muda Muslim representatif dari berbagai negara Muslim se-dunia yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kuala Lumpur Summit 2019 ini berlangsung sejak Rabu (18/12/2019) hingga Sabtu (21/12/2019). Rangkaian agenda KL Summit 2019 dimulai dengan diselenggarakan Youth KL Summit pada 17-18/12/2019.
Banyak topik maupun isu yang dibicangkan antaranya pendidikan, ekonomi, politik, kewirausahaan, revolusi industri 4.0, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dalam agenda tersebut, turut hadir perwakilan anak muda Indonesia yaitu M Arif Rahman Hakim dan Ricco Survival Yubaidi, keduanya dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Keduanya berharap bahwa hasil-hasil yang telah didiskusikan dalam acara bisa segera direalisasikan dan memberi dampak positif pembangunan antarnegara.
Ricco Survival menyampaikan setidaknya dalam Youth KL Summit 2019 telah dihasilkan beberapa rekomendasi kegiatan yang akan dicanangkan, seperti pemberian beasiswa kaderisasi pemimpin muda Muslim serta kerja sama agen muda perdamaian dunia.
Juga, pemberian peningkatan kemampuan/kualitas anak muda dan kemungkinan adanya pertukaran kesempatan magang kerja lintas negara.
“Kerja sama tersebut untuk selebihnya akan disepakati dengan penandatanganan Letter of Intent antarnegara,” ujar Ricco dalam siaran persnya kepada hidayatullah.com, Kamis (19/12/2019).
Dijelaskan bahwa forum tersebut didukung sepenuhnya oleh kerajaan Malaysia. Acara diawali dengan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, YB Syedd Saddiq.
Pada pertemuan tersebut, YB Syed Saddiq menuturkan perlunya anak-anak muda untuk terus menciptakan “kebisingan” dalam arti kata punya peran penting dalam pembangunan negara.
Anak muda kemudian bukan hanya fokus kepada meja-meja diskusi, namun harus dilibatkan di meja-meja pengambilan keputusan. Hal ini telah dibuktikan dengan telah ramai perlibatan anak muda di tingkat eksekutif maupun legislatif di negara Muslim dunia.
Disebutkan, sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi bahwa Indonesia sebagai negara yang menyuarakan persatuan dan jembatan antarnegara Muslim, maka kedua anak muda NU yang hadir tersebut berharap KL Summit 2019 dapat segera diteruskan dengan rencana tindak lanjut yang aplikatif.*