PADA akhir abad ke-19 di sebuah Nagari di Kota Gadang, Sumatra Barat ada Kepala Nagari yang menyelenggarakan beasiswa Kota Gadang. Kepala Nagari mengumpulkan dana dari masyarakat sebagai beasiswa bagi anak-anak Kota Gadang yang berprestasi.
Bagi anak berprestasi enak sekali, mereka bisa konsentrasi belajar di sekolah, tidak usah memikirkan biaya karena adanya beasiswa ini. Kalau mereka sudah lulus lalu bekerja yang mapan baru berkewajiban mengembalikan beasiswa itu.
Dana pengembaliannya ditujukan untuk beasiswa bagi adik-adik mereka di Nagari itu. Begitu seterusnya sehingga ada kesinambungan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di Kota Gadang.
Bagaimana hasilnya?
Salah satu yang menerimanya adalah Haji Agus Salim. Beliau menjadi tokoh sentral dalam perjuangan diplomasi Indonesia sehingga mendapatkan pengakuan de jure atas kemerdekaan Indonesia dari Negara-negara Arab, India, dan PBB.
Beliau juga peletak dasar di kementrian luar negeri. Beliau menjadi guru bagi anak-anak muda yang bergabung dalam Jong Islamieten Bond (JIB). JIB ini menghasilkan para pemimpin Indonesia merdeka seperti M. Natsir, Moh. Roem, Kasman SIngodimedjo, Buya Hamka, Prawoto Mangkusasmito, Sjamsuridjal, Yusuf Wibisono, AR Baswedan, Mr. Hamid ALgadri, dan masih banyak lagi.
Kalau tidak ada kepala Nagari yang punya visi seperti itu mungkin tidak ada Haji Agus Salim dan berarti mungkin juga tidak ada Indonesia. Jadi orang-orang baik dan punya visi harus jadi pemimpin supaya memberikan perubahan buat Indonesia kea rah lebih baik.
Pada masa kini di Kecamatan Sajoanging, Wajo, Sulawesi Selatan juga da pemimpin yang punya visi. Dialah Bu Asriati Manaungi yang menjadi Camat di sana.
Sejak membaca buku karya saya, “Gara-Gara Indonesia”, Ibu Camat ini mewajibkan seluruh Perpustakaan Desa di Sajoanging untuk mengisi perpustkaannya dengan buku Gara-Gara Indonesia.
Menurut beliau buku ini membuat kita jadi bangga menjadi bangsa Indonesia dan berkeinginan menjadi bangsa yang maju, karena Indonesia punya modal segalanya untuk maju.
Mudah-mudahan saja di Sajoanging lahir Agus Salim-Agus Salim baru, aamiin. Wallahu A’lam Bish Shawab.*
Agung Pribadi
Penulis Buku Best Seller Gara-Gara Indonesia dan Pattimura itu Muslim Taat