Hidayatullah.com—Turki mengundang Kepala Staf Jenderal Iraq Osman Al-Ghanimi ke Ankara untuk melakukan pembicaraan tentang perang melawan terorisme dan kamp Bashiqa, menyusul kunjungan PM Turki Binali Yildirim ke Baghdad akhir pekan lalu.
“Saya telah mengirimkan kepadanya sebuah surat [undangan] resmi dan mengatakan kepadanya ‘Mari datang dan kita bicarakan masalah-masalah politik dan militer ini,” kata Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik kepada reporter pada Senin malam (9/1/2017). Al-Ghanimi juga menjabat sebagai pejabat sementara menteri pertahanan Iraq. Isik mengatakan belum pasti kapan kunjungan sejawatnya dari Iraq itu akan dilakukan.
Yildirim, ditemani Isik dan sejumlah menteri Turki lainnya, melakukan kunjungan ke Baghdad dan Arbil pada 7 dan 8 Januari 2017, guna memperbaiki hubungan Ankara-Baghdad yang tercederai masalah kamp Bashiqa. Turki mengatakan akan menyelesaikan masalah itu dengan cara pertemanan, sementara Iraq meminta Ankara mulai menarik pasukan Turki sesegera mungkin keluar dari wilayahnya.
Dilansir Hurriyet Selasa (10/1/2017), menurut beberapa sumber, penarikan pasukan Turki kemungkinan baru akan ditarik jika Mosul sudah direbut kembali dari tangan kelompok ISIS/ISIL. Sementara ini Ankara dan Baghdad akan membicarakan kemungkinan bagaimana proses itu akan dilakukan dan status kamp Bashiqa di masa depan.
⇒PM Haider Al-Abadi: Iraq tidak terima PKK gunakan wilayahnya untuk serang Turki.
Isik mengatakan dia sudah bertemu Al-Ghanimi di London, di sela-sela pertemuan tentang perang melawan ISIS/ISIL. “Saya yang pertama mengulurkan undangan kepadanya, tetapi dia mengatakan perlu ada undangan resmi,” kata Isik.
Surat undangan tersebut dikirimkan kepada Al-Ghanimi setelah Isik berkonsultasi dengan Kepala Staf Jenderal Hulusi Akar dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Isik kembali menegaskan bahwa perlindungan terhadap integritas teritorial Iraq merupakan hal penting bagi Turki.*