Hidayatullah.com—Oman hari Senin (16/1/2017) mengatakan pihaknya telah menerima 10 tahanan yang dipindahkan dari penjara Amerika Serikat di Guantanamo.
Kementerian Luar Negeri Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menerima para tahanan itu atas permintaan Presiden AS Barack Obama. Oman tidak mengungkap nama-nama mereka, lapor Associated Press.
“Dengan mempertimbangkan kondisi kemanusiaan mereka, 10 orang telah dikeluarkan dari tanahan dan hari ini tiba di kesultanan ini sebagai tempat tinggal sementara,” bunyi pernyataan itu.
Departemen Pertahanan AS tidak menanggapi pertanyaan seputar pemindahan tahanan tersebut, tulis AP.
Seorang pejabat AS yang tidak mau diungkapkan identitasnya, karena pemindahan tahanan itu belum diumumkan resmi ke publik oleh pemerintah AS, mengkonfirmasi bahwa para tahanan tersebut dipindahkan ke Kesultanan Oman. Orang itu menolak menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, Kedutaan Besar Oman di Washington DC mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi lain terkait pemindahan tahanan Guantanamo itu. Kedubes AS di Muscat juga menolak memberikan komentar.
Kesultanan Oman sebelumnya menerima 10 tahanan Guantanamo asal Yaman pada Januari 2016. Oman pada Juni 2015 sudah menerima 6 tahanan Guantanamo lainnya. Negara tetangganya, Arab Saudi, awal bulan ini menampung 4 tahanan dan Uni Emirat Arab bersedia menampung 15 lainnya pada bulan Agustus 2016.
Oman, yang diperintah oleh Sultan Qabus bin Said sejak 1970, berperan sebagi interlokuter antara Barat dan Iran. Negara mungil itu juga berperan sebagai negosiator pembebasan sejumlah tahanan dari negara Barat tahun-tahun belakangan ini.
Yaman, yang masih diliputi perang dan perebutan kekuasaan, dianggap terlalu bahaya untuk menampung warganya yang dipulangkan dari penjara Guantanamo.*