Hidayatullah.com–Sebuah organisasi Hindu Malaysia, Barisan Bertindak Hak Asasi Hindu (Hindraf) menulis surat kepada komite kontra-terorisme Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (CTC), mendesak agar meminta Malaysia segera mencabut izin tinggal permanen penceramah Dr Zakir Naik karena dugaan terkait terorisme.
“Kami menulis kepada Anda dengan harapan Anda dapat mengatasi masalah ini dengan membawa ke perhatian delegasi Malaysia dalam CTC mengenai kekhawatiran akan bahaya (kehadiran Zakir) kepada publik di Malaysia dan merugikan jangka panjang secara langsung dan tidak langsung di tingkat domestik dan juga internasional,” kata Ketuanya, P Waythamoorthy dalam suranya yang dikirim ke Ketua CTC, Amr Abdellatif Aboulatta di New York.
Dalam surat yang salinannya didistribusikan kepada media Malaysia ini, pihaknya mengaku tidak ingin Malaysia digunakan untuk kegiatan teroris atau sebagai pusat pelatihan ataupun lokasi persediaan untuk setiap perbuatan kekerasan baik di dalam negeri atau di tingkat internasional.
Menurut Hindraf, yang sebelum ini bersama beberapa pihak mengajukan kasus pengadilan terkait kehadiran Zahir di Malaysia, berharap CTC akan memberi nasihat kepada Malaysia menjatuhkan status (permanent resident) PR yang diberikan kepada Dr Zakir.
Hindraf, mengklaim, status PR Zakir di Malaysia telah memicu kemarahan orang Non Muslim dan, yang tersinggung dengan ceramahnya.
Bulan April lalu, Wakil Perdana Menteri, Dr Ahmad Zahid Hamidi menegaskan Dr Zakir Naik telah diberikan status PR di Malaysia. Dia yang juga menteri dalam negeri mengatakan, status tersebut diberikan sekitar 5 tahun lalu.
Zakir adalah penerima Anugerah Tokoh Maal Hijrah Peringkat Kebangsaan pada 2013 di Malaysia, yang kini menghadapi investigasi pemerintah India atas tuduhan pencucian uang dan beberapa tuduhan yang terkesan dibuat-buat, yakni mempromosikan terorisme.
Badan Investigasi Nasional India (NIA) sebelumnya meminta interpol mengeluarkan pemberitahuan terhadap Zakir untuk mencegahnya keluar dari Arab Saudi, setelah berulang dinilai kali gagal melakukan penyelidikan ke atasnya.
Himbauan Mufti Perlis
Sementara itu, Mufti Perlis, Dr Mohd Asri Zainal Abidin sebelumnya telah mengecam organisasi Hindraf karena menuduh pengkhotbah Dr Zakir Naik telah mendorong terorisme.
Dia menambahkan, akan menjadi Muslim pertama yang berdiri melawan Dr Zakir Naik jika jika penceramah yang dikenal dengan jago debat masalah perbandingan agama itu benar-benar mempromosikan tindakan terorisme.
“Saya akan menjadi Muslim pertama melawan Dr Zakir jika ada bukti bahwa pernyataannya mendorong atau mengundang terorisme,” ujar Asri Zainal Abidin di sebuah media lokal.
Bahkan jika itu adalah kelompok Muslim yang melakukan hal serupa, saya akan menentangnya, tambahnya.
Di saat yang sama, ia mengingatkan kepada masyarakat non Muslim yang tak setuju argumen Dr Zakir untuk membantah pendapat nya (Zakir Naik) supaya tidak ikut dengan Hindraf.
“Sebaliknya carilah bukti dari ucapan beliau yang menunjukkan beliau mengajak kepada terorisme. Bukan sekadar dakwaan semata. Jika ada bukti yang jelas, saya bersedia membantah hal itu.
“Ada beberapa pihak termasuk Muslim yang memberi pandangan kepada saya bahwa mereka tidak setuju dengan beberapa pendekatan Dr Zakir Naik. Untuk dimaklumi, saya sendiri sejak awal juga ada memberikan pandangan berbeda tentang pendekatan beliau.
“Saya beritahu beliau sendiri suasana Malaysia. Beliau ada pandangan yang berbeda setakat ini. Itu hak beliau. Namun, itu bukan alasan dia dituduh terroris dan harus dihantar ke BJP di India,” katanya dikutip laman freemalaysiatoday.com.
Mufti ini berkata, dirinya akan mengadakan satu dialog di antaranya dengan masyarakat Non Muslim dalam waktu terdekat.
“Komitmen saya kepada keadilan antara manusia yang merentasi perbatasan agama dan bangsa kekal karena itu prinsip tertinggi Islam,” katanya.*