Hidayatullah.com —Seruan bebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkraman penajah Israel disampaikan ribuan kaum Muslim dari berbagai daerah di Sumatera Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumbar Peduli Al-Aqsa, pada Aksi Damai Bela Al-Aqhsa, Jumat (28/09/2017).
Aksi diawali usai shalat Jumat di Masjid Nurul Iman Padang, dilanjutkan dengan aksi long march ke Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Sepanjang jalan, massa bertakbir dan mengutuk aksi Zionis Israel yang menutup akses masyarkat untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha.
Muhammad Sadri, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Damai Peduli Al-Aqsha, dalam aksi itu mengatakan aksi ini diikuti lebih 3.000 massa dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Kehadiran mereka dalam aksi ini merupakan bentuk dan wujud rasa peduli terhadap saudara Muslim yang sedang dijajah Zionis Israel.
Sadri mengatakan, hal utama yang ingin disampaikan dalam kegiatan aksi ini ialah menyalurkan aspirasi dan menuntut kesewenangan Israel terhadap masjid pertama umat Islam, Masjid Al-Alqsha.
Baca: “Aksi Bela Al-Aqsha”, Umat Islam Bandung Ajak Dunia Bebaskan Palestina
Salah satu anggota DPRD Sumbar, Irsyad Safar, dalam orasinya mengatakan, gelombang protes yang dilakukan umat Islam dalam bentuk aksi damai ini, merupakan wujud rasa persatuan dan kesatuan umat muslim di berbagai penjuru dunia. Jika saudaranya disakiti, maka akan banyak yang membelanya. Apalagi hal ini berkaitan dengan penutupan Masjid Al-Alqsa, yang pernah menjadi kiblat umat muslim sedunia.
Ia mengatakan, setidaknya dengan adanya long march yang diikuti oleh ribuan massa ini, dapat memberikan dukungan kepada saudara sesama muslim yang sedang ditindas di Palestina.
Selain menyampaikan aspirasi untuk membuka dan membebaskan Al-Aqsha, dalam aksi ini juga digelar penggalangan dana untuk membantu saudara yang ada di Palestina. Kotak infak digilirkan dan tak henti-hentinya kucuran dana mengalir dari peserta aksi. Jumlah uang tunai yang terkumpul selama aksi kurang lebih Rp 214 juta.
Tak hanya uang tunai yang terkumpul, namun juga ada yang menyumbang dalam bentuk emas batangan, cincin, mata uang asing, jam tangan dan handphone, bahkan dalam bentuk sepeda motor.
Di hadapan massa yang mendatangi kantor gubernur, Kepala Badan Ketertiban Umum Provinsi Sumatera Barat, Raflis berjanji akan menyampaikan aspirasi ummat itu kepada Gubernur Sumbar dan juga akan diteruskan ke pemerintah pusat.*/kiriman DNurja (Padang)