Hidayatullah.com—Presiden Argentina Mauricio Macri mengumumkan pemangkasan pegawai pemerintahan guna mengurangi defisit dan membasmi sistem nepotisme yang merajalela selama puluhan tahun.
Para menteri dilarang mempekerjakan anggota keluarga dekatnya, dan mereka yang sekarang berstatus pegawai harus meninggalkan pekerjaannya.
Satu dari empat posisi yang ditunjuk oleh menteri juga akan dihilangkan. Tidak hanya itu, pegawai pemerintah tahun ini tidak akan mendapatkan kenaikan gaji.
Pemerintah berharap dapat menghemat $77 juta setahun dengan pemangkasan itu.
Presiden Macri, yang baru tiba dari pertemuan World Economic Forum di Davos, Swiss, mengatakan pemerintah tidak bisa dikecualikan dari kebijakan penghematannya.
“Perubahan ini serius. Apa yang kami tawarkan jauh lebih banyak dari sekedar perubahan ekonomi. Ini merupakan perubahan budaya. … Kita semua harus mengorbankan sesuatu demi kepentingan yang jauh lebih besar,” kata Macri seperti dilansir BBC (30/1/2018).
Beberapa jam setelah pengumuman itu, beberapa orang yang merupakan kerabat dekat menteri langsung meninggalkan pekerjaannya.
Keluhan perihal nepotisme di lingkungan pemerintah Argentina sudah muncul sejak lama, baik dari kalangan masyarakat, media, maupun kongres.
Tahun lalu, kongres meloloskan dua undang-undang yang ditujukan untuk menghapus perlakuan bias dan cara kontrak kerja di lingkungan pemerintahan.
Para analis mengatakan bahwa dengan kebijakan itu Presiden Macri berusaha mengelak dari tudingan nepotisme yang diarahkan kepadanya, setelah bertahun-tahun mengkritik presiden sebelumnya, Christina Fernandez de Kirchner, melakukan praktek korupsi dan nepotisme.
Macri saat ini juga sedang bersiap untuk mencalonkan kembali dalam pemilu presiden tahun depan.
Dia menawarkan program penghematan anggaran sebagai bagian dari reformasi pasar.*