Hidayatullah.com—Pibak berwenang China memerintahkan American Chamber of Commerce di kota Chengdu untuk menghentikan aktivitasnya, kata staf organisasi asal Amerika Serikat itu hari Selasa (31/8/2021).
Kamar dagang itu memberitahu anggotanya hari Senin bahwa, sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku di China, pihaknya harus menghentikan operasi dan “tidak lagi melakukan aktivitas atas nama American Chamber of Commerce in Southwest China.”
Pernyataan yang dilihat Reuters tersebut tidak menjelaskan alasannya.
Kamar dagang tersebut mempromosikan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan kawasan China tersebut.
Benjamin Wang, ketua organisasi itu, mengatakan kepada Reuters melalui pesan WeChat bahwa mereka sedang berdiskusi dengan pihak berwenang setempat tentang pendaftaran dan arah masa depannya.
Kementerian Urusan Sipil (MCA) China sepertinya bermaksud menegakkan aturan bahwa negara-negara hanya bisa membuka satu kamar dagang resmi di negara itu, kata Wang.
American Chamber of Commerce in Southwest China yang yang berkantor di Chengdu itu tidak berafiliasi dengan American Chamber of Commerce in China, kelompok advokasi bisnis yang berbasis di Beijing dengan kantor cabang di beberapa kota lain.
Pada Juli 2020, China menutup konsulat AS di Chengdu sebagai pembalasan atas penutupan konsulatnya di Houston sepekan sebelumnya.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mendesak pihak berwenang China agar bekerja dengan kamar dagang itu untuk menyelesaikan masalah apa pun seputar pendaftaran dan operasinya di masa depan. Dia menambahkan bahwa pihaknya tidak melihat perintah penutupan tersebut ada kaitannya dengan penutupan konsulat China di Houston.
“Penutupan ini hanyalah contoh terbaru bagaimana lingkungan peraturan RRT yang tidak jelas dan sewenang-wenang berkontribusi pada iklim investasi yang semakin memusuhi bisnis asing,” kata jubir tersebut, menggunakan akronim Republik Rakyat Tiongkok.*