Hidayatullah.com – Berbuka puasa dengan kurma, selain merupakan sunnah Rasulullah SAW, juga telah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Bahkan, berbuka puasa dengan buah kering berwarna cokelat dan manis itu secara khusus disebutkan dalam Al-Quran karena nilai gizinya.
Jenis Kurma
Kurma, baik yang segar maupun yang dikeringkan, mengandung vitamin, mineral, dan serat penting. Kurma juga mengandung antioksidan yang tinggi.
Dengan kandungan tinggi fruktosa, gula alami yang terdapat dalam buah, kurma merupakan sumber energi yang baik terutama setelah seharian berpuasa.
Ada berbagai jenis kurma, dengan rasa dan tekstur yang berbeda:
Medjool: Dikenal dengan ukurannya yang besar, rasanya yang manis, warnanya yang kuning dan kaya akan rasa.
Mabroom: Kurang manis dibandingkan jenis kurma lainnya dengan bentuk memanjang, warna coklat kemerahan dan kenyal.
Ajwa: Dengan rasa yang lembut, berdaging, hampir berair, dan rasa yang sangat manis, kurma Ajwa sangat diminati oleh umat Islam karena ditanam di Madinah, dan dianggap sebagai kurma favorit Nabi Muhammad SAW.
Deglet Noor: Berukuran sedang, berwarna lebih terang dan ideal untuk masakan dan kue.
Piarom: Kulitnya lebih gelap, kaya rasa, sedikit lebih kering dan dikenal karena rasanya yang unik.
Penghasil kurma terbesar
Pada tahun 2022, menurut Tridge, sebuah pusat data pangan dan pertanian, sekitar 10 juta ton kurma diproduksi di seluruh dunia.
Pohon kurma cenderung tumbuh subur di negara-negara yang memiliki musim panas yang panjang dan terik, seperti di Timur Tengah dan daerah sekitarnya.
Mesir adalah produsen kurma terbesar di dunia, memproduksi hampir 18 persen kurma dunia, menurut Tridge.
Arab Saudi menyusul di belakangnya dengan sekitar 17 persen hasil panen global, dengan Aljazair melengkapi tiga besar dengan 13 persen.
Menurut data tahun 2023, negara-negara Arab masih memuncaki daftar penghasil kurma terbanyak di dunia.
Di bawah Aljazair, ada Iran yang memproduksi 1,02 juta ton kurma. Kemudian disusul oleh Pakistan, Sudan dan Oman yang masing-masing memproduksi 500 ribu ton, 440 ribu ton dan 390 ribu ton kurma.
Gerakan boikot kurma Israel
Menurut Tridge, ‘Israel’ adalah salah satu pengekspor kurma terbesar di dunia dan nilai ekspor kurma medjool-nya mencapai 330 juta USD pada tahun 2022.
Selama perang genosida ‘Israel’ di Gaza, yang telah membunuh lebih dari 61.000 orang, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, beberapa kelompok telah menyerukan boikot terhadap produk-produk yang berhubungan dengan ‘Israel’.
Salah satu kelompok tersebut adalah Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS), sebuah gerakan yang dipimpin oleh Palestina yang berusaha untuk menantang dukungan internasional terhadap apartheid dan kolonialisme pemukim ‘Israel’.
BDS mendesak konsumen untuk selalu memeriksa label dan tidak membeli kurma yang diproduksi atau dikemas di ‘Israel’ atau pemukimannya di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional.
Mereka merekomendasikan untuk menghindari merek-merek berikut ini:
- Hadiklaim dan merek-mereknya: King Solomon, Jordan River and Jordan River Bio-Top
- Mehadrin
- MTex
- Edom
- Carmel Agrexco
- Arava