Hidayatullah.com – Houthi Yaman mengumumkan akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal ‘Israel’ setelah tenggat waktu yang mereka berikan kepada entitas zionis untuk mengizinkan dimulainya kembali pengiriman bantuan ke Gaza telah berakhir.
Pada Selasa (11/03/2025), kelompok bersenjata ini mengatkan bahwa mereka “melanjutkan larangan melintas semua kapal Israel” di Laut Merah karena Israel tidak menghormati tenggat waktu yang diumumkan oleh Houthi pada Jumat.
Kelompok yang didukung Iran ini mengatakan bahwa “setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi target operasi”.
Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman, memberlakukan blokade laut terhadap di Laut Merah dengan menargetkan kapal-kapal ‘Israel’ saat zionis membombardir Gaza.
Serangan-serangan tersebut mempengaruhi perdagangan global, memaksa sejumlah besar lalu lintas laut antara Asia dan Eropa menjauh dari Terusan Suez dan menempuh perjalanan yang jauh lebih panjang di sekitar Afrika.
Kelompok itu menghentikan serangan pesawat tanpa awak dan rudalnya, yang telah menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan ‘Israel’ ketika gencatan senjata Gaza diumumkan pada bulan Januari.
Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza yang dilanda perang pada 2 Maret, dengan harapan dapat menekan Hamas untuk membebaskan tawanan yang tersisa yang mereka tawan dalam serangan 7 Oktober 2023.
Serangan akan terus berlanjut hingga ‘Israel’ mengizinkan pengiriman bantuan ke Gaza, Houthi menambahkan dalam pernyataan mereka pada hari Selasa.
Sejak November 2023, Houthi melancarkan lebih dari 100 serangan yang menargetkan pelayaran di lepas pantai Yaman, dan mengatakan bahwa tindakan mereka adalah sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Dua kapal ditenggelamkan, satu kapal lainnya disita, dan setidaknya empat pelaut terbunuh dalam serangan yang mengganggu pelayaran global. Banyak lagi pelaut yang ditawan.
Berdalih melindungi pelayaran, AS dan Uni Eropa kemudian melancarkan sejumlah serangan ke posisi Houthi di Yaman.
Para analis mengatakan bahwa tindakan-tindakan ini telah meningkatkan reputasi Houthi secara signifikan, mengubah kelompok ini dari ancaman lokal menjadi ancaman yang sekarang menjadi tantangan langsung bagi kepentingan ‘Israel’ dan Barat.
Awal bulan ini, AS menetapkan gerakan Houthi, yang secara resmi dikenal sebagai Ansarallah, sebagai organisasi “teroris asing”.