Hidayatullah.com–Uskup Katolik Roma di Swiss mengakui mereka menggangap kecil skala
pencabulan seksual yang dilakukan oleh pastor, dan telah menyatakan
permintaan maaf. Konferensi Uskup Swiss menyatakan “merasa malu” dan menganjurkan para korban mempertimbangkan untuk mengajukan dakwaan pidana terhadap pelaku.
Namun, jajaran uskup Swiss tidak mendukung diumumkannya daftar pastor yang telah dinyatakan bersalah atas pencabulan. Sekitar 60 kasus pencabulan kini tengah diselidiki pihak berwenang.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pemuka senior Gereja Katholik, termasuk Paus Benediktus XVI menghadapi tekanan gencar setelah ada kesan bahwa mereka ikut menutup-nutupi skandal pelecehan seksual di seluruh dunia.
Hari Selasa, uskup Italia membela Paus dan menyatakan dia telah memperlihatkan sikap yang teguh dan benar dan telah menolak untuk meremehkan skandal.
Sebagaimana dikutip BBC dari Jenewa, skandal pencabulan yang mengguncang kalangan Gereja Katolik juga terjadi di Swiss.
Kabar bahwa jajaran rohaniwan senior tahu menahu sebagian kasus pencabulan dan hanya memindahkan pastor yang melakukan pencabulan ke tempat lain memicu kemarahan, kata wartawan kami.
Hari Rabu, Konferensi Uskup Swiss meminta maaf atas “kekeliruan” dan mengakui telah “meremehkan kegawatan situasi”.
“Mereka yang memimpin jawab atas diosis dan jajaran keagamaan melakukan kekeliruan,” ujar kata pernyataan konferensi.
Para uskup mengimbau “semua orang yang mengalami pelecehan” agar mendekati kantor kepastoran yang menangani keluhan semacam itu, dan “jika perlu, mengajukan laporan” kepada polisi.
Namun, para uskup tidak mendukung seruan presiden Swiss untuk menyusun daftar pelaku pencabulan di kalangan pastor
“Kita punya pengalaman buruk seperti ini. Beberapa politisi mengatakan ‘Anda harus punya daftar’, yang lain mengatakan ‘jangan buat daftar’. Daftar itu tidak ada gunanya,” kata sekretaris jenderal Konferensi Uskup, Felix Gmuer.
Uskup Swiss mengatakan pertukaran informasi berlangsung baik antar-paroki, dan ini mungkin menjadi cara untuk mencegah pelecehan seksual di masa datang.
Namun, ketika ditanya soal jumlah kasus yang telah dilaporkan sejauh ini, para uskup tidak yakin dan ini pertanda arus inofrmasi tidak mengalir selancar seperti yang mereka kira, kata wartawan kami.
Jajak pendapat memperlihatkan lebih dair 80% warga di Swiss menghendaki ada daftar pastor yang bersalah atas pelecehan, sedangkan 90% menentang ketentuan selibat di lingkungan Gereja Katolik.
Bagi banyak orang, permintaan maaf para uskup mungkin terlalu enteng, terlalu terlambat, kata wartawan kami. [bbc/hidayatullah.com]