Hidayatullah.com–Berbagai kritikan dilontarkan peserta Muktamar Muhammadiyah dalam Sidang Komisi A yang berlangsung kemarin (6/7). Perwakilan Pimpinan Daerah Lembata Nusa Tenggara Timur, Hadi Hidayatullah misalnya, menyayangkan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang lebih memprioritaskan pembangunan gedung megah seperti Sportarium yang dijadikan ruang utama muktamar saat ini, sementara pembangunan di daerah terpencil uangnya sangat sulit keluar.
“Apa yang harus dibanggakan dari gedung megah ini bila pembangunan di daerah terpencil sangat sulit keluar uangnya,” gugat Hadi kepada Pimpinan Sidang Komisi A yang diketuai Alihuddin.
Menurut Hadi, PDM Lembata pernah membuat proposal untuk meminta bantuan senilai Rp 100 juta ke PP. Muhammadiyah pada kepemimpinan Syafi’i Ma’arif, namun hingga saat ini tidak ada realisasinya.
“Kita di Kupang ini minoritas muslim, masak harus kalah dengan misionaris yang memiliki fasilitas lengkap. Kalau mau membuat fasilitas semegah sportarium ini jangan hanya di Yogyakarta, tapi juga di daerah terpencil,” ucapnya prihatin. Bahkan menurutnya, bila pemerintah saat ini sedang memprioritaskan pembangunan di Indonesia Timur, maka semestinya Muhammadiyah juga melakukan hal serupa.
Selain itu, Hadi juga mengkritik inkonsistensi PP. Muhammadiyah terkait adanya rangkap jabatan di tubuh Muhammadiyah. “Kalau rektor Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) langsung dipecat karena bergabung dengan Partai Matahari Bangsa, mengapa Amien Rais yang menjabat penasehat PP. Muhammadiyah dibiarkan saja padahal dia menjabat Majelis Pertimbangan Partai di Partai Amanah Nasional (PAN),” terangnya.
Menurutnya, PP. Muhammadiyah harus melihat kondisi Indonesia Timur yang kekurangan kader. Akibat pemecatan Rektor UMK, PT Muhammadiyah ini tidak lagi memiliki orang berkualitas, dan hampir saja bubar. “Jadi khususnya di Indonesia Timur saya minta jangan dibatasi rangkap jabatan itu,” kata Hadi bersemangat.
Sebagaimana agenda Muktamar Muhammadiyah, pada hari ke-4 ini berlangsung lima sidang komisi di ruang berbeda, satu di antaranya adalah komisi A yang membahas laporan dan organisasi, di gedung Sportarium UMY Yogyakarta. [jid/hidayatullah.com]