Pemimpin Hizbullah yang berpangkalan di Lebanon, Hassan Nasrallah, semalam memberi penyataan mengejutkan.
Menurutnya, penjajahan ke Iraq yang dimootori Amerika Serikat (AS), akan mendorong gerakan militan Islam membalas dendam pada negara adidaya tersebut di masa yang akan datang.
“Saya yakin jika Amerika terus melakukan, akan membuat musuh pada semua warga Arab dan Islam dunia. Ada sekitar 1,4 milyar penduduk Islam di seluruh dunia”, katanya dalam program 60 Menit yang disiarkan di televisi CBS.
Hassan yakin, semua perilaku AS dan sekutunya itu kelak akan melahirkan banyak herakan militan Islam untuk terus memusuhi AS dan Barat. “Berbagai gerakan akan lahir setelah ini, walau tidak sama dengan Al-Qaidah”, ujarnya.
“Semua usaha AS untuk menjadikan keadikan di dunia akan berakhir dengan kegagalan,” lanjutnya. Dalam kesempatan itu, Hassan juga mengatakan, serangan yang dilancarkan AS Iraq adalah karena ambisi AS untuk mendominasi minyak dan misi Israel di wilayah Teluk.
“AS tidak berniat untuk menegakkan demokrasi di Iraq, ia hanya ingin menguasai minyak. “AS hanya ingin melaksanakan cita-cita politiknya di Iraq, yakni dengan penguasaan Israel di tanah tersebut,” ujar Hassan.
Dalam kesempatan itu, petinggi Hizbullah itu juga membantah jika kelompoknya terlibat atas tragedi 11 September 2001 di dianggapnya bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.(afp/bh/cha)