Hidayatullah.com–Universitas Yohannesberg Afrika Selatan memutuskan untuk menghentikan hubungannya dengan Universitas Ben Gurion pada hari Rabu (29/9), demikian Aliansi Solidaritas Palestina mengumumkan.
Penghentian kondisional hubungan tersebut diambil setelah tim pencari fakta Universitas Yohannesberg mengkonfirmasikan kepada pihak universitas tentang kebenaran bahwa Universitas Ben Gurion memiliki keterkaitan dengan militer Israel dan terlibat dalam penjajahan Israel atas Palestina.
Sebelumnya pada bulan September lalu, kelompok akademisi yang didukung Uskup Agung Desmond Tutu serta sekitar 250 akademisi Afrika Selatan mengeluarkan petisi yang mengecam penjajahan Israel.
Penghentian kerjasama dengan Universitas Ben Gurion antara lain dalam bidang penelitian dan pengajaran. Universitas Israel terbukti itu memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan militer atau lembaga lain yang melakukan pelanggaran terhadap HAM. Dalam perjanjian kerjasama disebutkan, jika terdapat identifikasi pelanggaran atas piagam kerjasama oleh pihak universitas, maka kerjasama akan dihentikan selama 6 bulan.
Dalam surat keputusan Universitas Yohannesberg juga disebutkan “perlunya untuk menjalin hubungan dengan universitas-unversitas Palestina.”
Wakil Dewan Penasihat Universitas Yohannesberg Adam Habib kepada Haaretz, sebagaimana dilansir Maan (29/9), mengatakan bahwa keputusan yang dibuat senat itu adalah sebuah kompromi, dengan mempertahankan hubungan dengan UBG, sambil bertekad mewujudkan hubungan serupa dengan universita-universitas Palestina.
“Kami yakin pada rekonsiliasi,” ujar Habib. “Kami ingin mengajak UBG dan universitas-universitas Palestina melakukan kerjasama yang menguntungkn semua pihak.”
Para penandatangan petisi menyebut keputusan itu sebagai sebuah kemenangan, dimana dukungan luar biasa berupa suara dari tokoh-tokoh terhormat Afrika Selatan, telah menyoroti keterlibatan universitas-universitas Israel dalam penjajahan. Mereka menambahkan, keputusan tersebut juga menekankan perlunya universitas-universitas di Afrika Selatan untuk mempertimbangkan kembali hubungan kerjasama mereka dengan berbagai institusi Israel. [di/maan/hidayatullah.com]