Hidayatullah.com–Dua hari setelah mengambil alih kekuasaan di Mesir pascalengsernya Presiden Hosni Mubarak, Dewan Tertinggi Militer mengumumkan langkah-langkah penting menuju reformasi sesuai dengan tuntutan rakyat.
Dalam pernyataan yang disiarkan langsung TV Nasional, Ahad (13/2), Dewan Tertinggi Militer mengumumkan sembilan langkah reformasi yang akan dijalankan selama periode transisi.
Selain itu, militer juga membubarkan parlemen dan membekukan konstitusi sebagai pemenuhan dua tuntutan demonstran yang menginginkan Mesir segera dipimpin oleh pemerintahan sipil yang demokratis pascatergulingnya Presiden Hosni Mubarak.
Militer mengatakan akan memimpin Mesir selama enam bulan ke depan atau hingga pemilihan parlemen siap digelar.
Di bawah ini sembilan langkah reformasi tersebut:
1. Membekukan konstitusi.
2. Membentuk sebuah komite yang bertugas untuk mengamendemen konstitusi dan aturan mengenai referendum rakyat untuk mengesahkan konstitusi hasil amendemen.
3. Membubarkan Majelis Rendah dan Majelis Tinggi (parlemen).
4. Dewan Tertinggi Militer akan berkuasa selama periode enam bulan atau sampai akhir pemilu parlemen dan pemilihan presiden.
5. Kepala Dewan Tertinggi Militer akan mewakili Mesir dalam kegiatan-kegiatan internasional
6. Dewan Tertinggi Militer sah mengerluarkan undang-undang selama periode transisi ini.
7. PM Ahmed Shafiq akan tetap pada posisinya hingga terbentuk pemerintahan baru.
8. Menyelenggarakan pemilihan umum majelis tinggi dan majelis rendah serta pemilihan presiden.
9. Negara (Mesir) tetap berkomitmen untuk menjalankan semua perjanjian internasional yang telah disepakati. *