Hidayatullah.com–Sabtu, (14/07/2012), Arrahman Qur’an Learning Islamic Centre (AQLIC) memperkenalkan diri sebagai Pusat Studi Islam di Jakarta. Hadir sebagai pembicara adalah Ustadz Bachtiar Natsir (Pimpinan AQLIC), Ustadz Fadlan Garamatan (AFKN), Adnin Armas (INSISTS), dan berbagai tokoh lainnya.
Dalam sambutannya, Ustadz Bachtiar menjelaskan perbedaan AQLIC dengan Islamic Centre lainnya.
“Kami tidak memulai dari bangunan, tapi dari program,” tandasnya di depan ratusan hadirin.
AQLIC telah menyusun program pembinaan Al-Qur’an dari mulai anak-anak hingga dewasa. Tujuan utamanya adalah membangun struktur sosial masyarakat Islam yang kuat akidah dan pemikirannya.
“Kami akan membuat shourt course untuk taddabur qur’an dari mulai basic sampai advance,” kata pria lulusan Universitas Islam Madinah ini.
Salah satu program yang menjadi fokus AQLIC adalah Wakaf Qur’an. Bedanya, sebelum diberikan Qur’an, masyarakat akan diberikan pemahaman dulu tentang Al Qur’an.
“Karena yang terjadi di lapangan setelah diberi Qur’an, biasanya dijual,” gusarnya yang memaparkan data hanya 2% masyarakat Indonesia yang faham kandungan isi Qur’an.
Selain fokus pada pembinaan umat, AQLIC juga berencana mengembangkan metode kewirausahaan sebagai penggerak ekonomi umat. “Kami sudah siapkan tempat bagi mereka yang ingin melakukan wirausaha,” ujarnya.
Konsep AQLIC sendiri diadopsi dari sistem pesantren. Kini AQLIC tumbuh menjadi pusat pengkajian Islam yang diramaikan oleh jama’ah untuk mengikuti kelas taddabur qur’an, Bahasa Arab, Fiqh, hingga seminar isu-isu keislaman. Kantor AQLIC berada di Jalan Tebet Utara 1 No 40 Jakarta Selatan.*