Hidayatullah.com–Muhammadiyah melalui organisasi otonom (Ortom) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menyatakan menolak adanya peringatan hari kasih sayang atau biasa disebut Valentine’s Day. Ini dikarenakan kasih sayank dapat dilakukan setiap waktu tanpa harus mengkultuskan hari tertentu.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jatim, Ahmad Rosyidi mengatakan, masyarakat harus sadar akan makna Valentine’s Day yang sebenarnya.
“Jangan mau di bodohi dengan sejarah yang salah. Karena kasih sayang dapat dilakukan setiap waktu, bukan tanggal 14 Febuari saja,” katanya saat dihubungi, Rabu (13/2/2013).
Ia mengungkapkan, bahwa banyak remaja dan pelajar yang melakukan perbuatan tidak semestinya dengan mengatasnamakan kasih sayang.
“Pelajar dan remaja Islam harus menolak perayaan Valentine’s Day. Tapi tidak menolak kasih sayang. Karena kasih sayang harus ada guna keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan,” ungkapnya.
Menurutnya, remaja dan pelajar di Indonesia sudah berlebihan dalam memaknai kasih sayang. Bahkan sudah tidak tabuh untuk melakukan zina.
“Pemaknaan yang salah dapat menjerumuskan pada kemaksiatan. Kemeriahan valentine di Indonesia juga menjadi parameter remaja Indonesia telah kehilangan jati diri ketimuran,” terangnya.
Sementara, peran orangtua harus terlibat langsung guna menyadarkan putra-putrinya sebelum terjerumus ke lembah hitam.
“Orangtua harus senantiasa mengawasi langsung, khususnya bagi anak putri guna tidak salah dengan menyerahkan keperawanannya bagi lawan jenisnya sebagai bentuk kasih sayang sebelum ada ikatan pernikahan,” paparnya, sebagaimana dilansir dari situs berita portaljatim.com.*