Hidayatullah.com—Gendarmerie Turki telah memberikan pelatihan kepada sebanyak 12.000 staf dan prajuritnya tentang bagaimana cara memerangi kekerasan terhadap perempuan selama dua tahun terakhir, kata salah satu pimpinan program tersebut.
Kolonel Ahmet Ozkurt, kepala Departemen Hubungan Luar Negeri dan HAM, mengatakan mereka telah memasukkan pelajaran tentang bagaimana memerangi dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dalam kurikulum gendarmerie.
“Pasukan gendarmerie bertanggungjawab atas sekitar 92 persen wilayah Turki. Kami telah melatih 250 pelatih khusus dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Mereka nantinya yang akan melanjutkan pelatihan internal lokal,” kata Ozkurt seperti dilansir Hurriyet Kamis (18/6/2015).
Dia mengatakan lembaganya telah melatih 2.000 perwira militer dan 10.000 prajurit dalam dua tahun terakhir.
“Semua prajurit yang berdinas di gendarmerie akan dilatih demikian,” kata Ozkurt, yang jumlahnya antara 50.000 sampai 70.000 pemuda setiap tahunnya.
Guna meningkatkan kewaspadaan di kalangan perempuan, gendarmerie mencetak 200.000 selebaran yang memberikan informasi tentang bagaimana cara mengidentifikasi kekerasan terhadap wanita. Selebaran itu didistribusikan kepada perempuan di seluruh menjuru negeri.
“Kami tulis dalam selebaran itu bahwa mereka (perempuan) diminta untuk menghubungi gendarmerie jika ada orang yang mencaci-maki mereka, menakuti mereka, mengancam, mempermalukan, mengontrol mereka dengan alasan cemburu, tidak memperbolehkan mereka menemui anak-anaknya, tidak memperbolehkan mereka bekerja atau memaksa mereka untuk bekerja, memukuli mereka, melukai anak-anak mereka, melecehkan mereka atau memaksa mereka untuk melakukan hubungan seksual,” papar Ozkurt.
Menurut pengamatan gendarmerie, kebanyakan wanita di pedesaan tidak tahu bahwa yang dikategorikan sebagai kekerasan psikologis sebenarnya adalah tindakan kekerasan.*