Hidayatullah.com–Tren investasi emas di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut Wasis Djuhar, Direktur Bisnis II Pegadaian, hal ini disebabkan karena sifat emas yang cenderung tidak mengalami penurunan harga.
“Emas selalu nilainya di atas (angka) inflasi,” kata Wasis dalam Workshop ‘Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah’ yang diselenggarakan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2013) pagi.
Namun, Wasis mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi emas ini. Wasis menyebutkan empat risiko dalam berinvestasi emas.
“Risiko investasi emas ada empat, emas palsu, investasi bodong, risiko penyimpanan, dan fluktuasi harga turun,” jelasnya.
Mendapatkan emas palsu merupakan risiko yang kerap terjadi pada saat berinvestasi emas. Untuk itu Wasis menyarankan agar masyarakat berinvestasi emas ke lembaga yang memiliki kredibilitas.
“Pegadaian telah dipercaya masyarakat. Emas kami dipastikan keasliaannya, karena kami langsung dari Antam (Aneka Tambang) yang memiliki quality control,” kata Wasis.
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai investasi bodong saat berinvestasi bodong. Masyarakat jangan mudah terpengaruh iming-iming yang menggiurkan dari lembaga investasi yang belum teruji kredibilitasnya.
“Lagi-lagi saya menyarankan agar masyarakat menginvestasikan ke lembaga terpercaya,” tandasnya.*