Hidayatullah.com—Konflik antara umat Hindu dan Muslim yang didalangi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dan sekutunya di negara terbesar di dunia hanya dapat dihentikan dengan pendidikan, kata seorang aktivis Muslim dari India.
Aktivis humanis asal India, Bro Muhammad (bukan nama sebenarnya) mengatakan, hanya mereka yang tidak berpendidikan, mayoritas membabi buta mengikuti sentimen fanatisme kelompok sayap kanan untuk bermusuhan.
“Pendidikan adalah hal mendasar yang dibutuhkan manusia, jika kalian terdidik maka kalian akan mengetahui bahwa kita semua sama, kita setara, hanya agama kita saja yang berbeda, sebaliknya kita semua adalah manusia (yang setara).
“Ada yang memberikan dukungan, bersama kami, dan ingin membantu, tapi hanya karena mayoritas dari mereka mengikuti ritme yang sama, dengan pemerintah, (dengan) Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) dan BJP, penyebab (utama) kebencian menyebar di seluruh negeri,” katanya kepada The Merdeka Times dalam wawancara khusus.
Ia menegaskan, segala tuduhan terhadap umat Islam seperti kekejaman terhadap sapi, madrasah sebagai sarang kekerasan dan stigma ‘Love Jihad” adalah rekayasa yang bertujuan untuk membenarkan kekerasan dan pembantaian terhadap umat Islam di India.
Muhammad yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan, diminta berbagi pandangannya di Malaysia mengenai isu penindasan terhadap kelompok ekstremis Hindutva di India.
Muhammad dengan tegas menolak segala agenda yang berhubungan dengan Islam dan perilaku apa pun yang diduga dilakukan umat Islam untuk memancing kemarahan umat beriman lainnya.
Ia menegaskan, segala tuduhan terhadap umat Islam seperti; kekejaman terhadap sapi, madrasah sebagai sarang kekerasan, dan “Love Jihad’ adalah tidak tepat. Katanya, semua tuduhan itu dibuat-buat sebagai pembenaran untuk membenarkan kekerasan dan penindasan terhadap umat Islam di India.
Ketika ditanya tentang hal-hal apa yang dapat membantu memperbaiki keadaan di India, Muhammad menjawab, “bagi saya ini adalah pendidikan, sudah saatnya pendidikan diberikan di India (kepada masyarakat India), apapun agamanya, dengan pendidikan, akan ada menjadi damai.
“(Dengan pendidikan) kalian akan berbuat baik untuk masyarakat, untuk keluarga kalian sendiri, untuk semua orang, karena kalau kalian tidak terdidik, kalian akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kemanusiaan,” ujarnya.
RSS, yang didirikan pada tahun 1925 setelah pembunuhan Mahatma Gandhi, adalah organisasi milisi sukarelawan yang mendukung kelompok radikal Hindutva (nasionalis Hindu) dengan cabang partai politiknya, BJP, organisasi budaya Vishva Hindu Parishad (VHP) dan saya pemudanya, Bajrang Dal (BD).
Kelompok-kelompok ini terkenal karena kekerasannya terhadap umat Islam yang mewakili sekitar 15 persen (210 juta) dari total populasi India yang berjumlah lebih dari 1,4 miliar jiwa.*