Hidayatullah.com – Media “Israel” mengakui mereka tidak diperbolehkan mengungkapkan jumlah tentara yang tewas dan terluka. Penjajah Zionis hingga kini hanya mengakui bahwa sekitar 35 tentaranya tewas dalam serangan darat ke Jalur Gaza, namun pengakuan tersebut diragukan banyak pihak lantaran selama ini mereka seringkali berbohong.
Seorang koresponden Channel 12 “Israel” mengakui bahwa dia tidak dapat berbicara tentang jumlah tentara “Israel” yang tewas atau terluka di rumah sakit Barzilai di Ashkelon karena penyensoran oleh militer Israel
“Dari depan rumah sakit Barzilai, dengan berat hati kami sampaikan bahwa semua informasi yang kami laporkan kepada Anda akan disensor oleh tentara Israel,” katanya dalam video yang dibagikan Middle East Eye pada Ahad (12/11/2023).
“Kami harus mengatakan bahwa ada tentara yang terluka yang tiba di sini, tetapi kami tidak diizinkan untuk membicarakannya kecuali jika hal ini disetujui,” lanjutnya.
Anadolu melaporkan pada Jumat (10/11/2023), penjajah “Israel’ melaporkan bahwa 35 tentara mereka tewas dan 260 lainnya terluka sejak menyerbu Jalur Gaza pada 27 Oktober 2023.
Pada serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, sekitar 1200 orang “Israel” tewas, dengan 400 diantaranya adalah tentara.
Setelah itu “Israel” melancarkan serangan udara keji ke Gaza, mengakibatkan kematian 11.000 warga Palestina dengan 70% diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.*
Baca juga: Update Perang Darat: Bentrokan Hebat, Al-Qassam Hancurkan Tank dan Tembak Sniper Zionis dengan RPG