Hidayatullah.com— Seorang seorang santri bernama Syawal (15), ditemukan meninggal dengan kondisi sedang memeluk Al-Qur’an, di tengah kebakaran hebat yang sedang melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Addariyah DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Syawal, siswa kelas dua tsanawiyah berasal dari Desa Massulo Walie, Kecamatan Mattiro Sompe, adalah salah satu santri ikut menjadi korban dalam musibah yang terjadi hari Rabu, 8 Januari 2025.
“Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Al-Qur’an-nya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris, kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).
Sementara Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, mengungkapkan bahwa saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan shalat Dzuhur.
Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Al-Qur’an miliknya.
Menurut keterangan teman korban, awalnya korban sementara di dalam masjid melaksanakan shalat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama.
“Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Al-Qur’an,” ungkapnya.
Hal ini juga dibenarkan staf pondok pesantren, DDI Patobong Aris, yang menjelaskan saat itu musibah kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 Wita.
Saat kebarakan mulai terjadi, ada dua orang santri termasuk korban masuk untuk menyelamatkan barang miliknya.
Namun, naas, saat korban telah mengambil Al-Qur’an, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama. Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar, ucapnya.
Dari pantauan, kebakaran diduga bermula dari aliran arus pendek di salah satu ruangan asrama santri.
Api dengan cepat merambat ke bangunan lain karena sebagian besar struktur pondok terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Api membakar asrama putra dengan model semi permanen dua tingkat.
Sebanyak 50 kamar santri yang berada di asrama pesantren dilaporkan hangus. Sementara bagian atas gedung yang terbuat dari material kayu juga habis dilalap si jago merah.
Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk memadamkan api dan melakukan pendinginan. Hingga saat ini, dua armada pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak ada titik api yang tersisa.*