Hidayatullah.com–Senator Amerika Serikat Bernie Sanders pada Ahad (9/2/2025) menolak pernyataan mantan Presiden Donald Trump terkait masa depan Gaza, menegaskan bahwa wilayah yang porak-poranda akibat perang itu harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk investor kaya.
“Lebih dari 47.000 warga Palestina tewas. 111.000 lainnya terluka,” tulis Sanders di platform X. “Respons Trump? Mengusir paksa warga Palestina agar Gaza bisa dijadikan ‘proyek real estate masa depan. Sebidang tanah yang indah.’ Tidak. Gaza harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk turis miliarder.”
Pernyataan Sanders ini muncul setelah Trump, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin, mengatakan bahwa warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza yang terkepung berdasarkan rencana kepemilikannya yang kontroversial tidak akan diizinkan kembali.
“Kita akan membangun komunitas yang aman, sedikit jauh dari tempat mereka sekarang, di mana semua bahaya ini terjadi. Sementara itu, saya akan memiliki wilayah ini. Anggap saja ini sebagai proyek real estate untuk masa depan, sebidang tanah yang indah,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, menegaskan kembali usulannya untuk mengambil alih Gaza.
Ketika pewawancara bertanya secara langsung apakah warga Palestina akan memiliki “hak untuk kembali,” Trump dengan tegas menjawab, “Tidak, mereka tidak akan bisa, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik.”
Membeli Jalur Gaza
Dalam sebuah pernyataan terbaru, Presiden AS Donald Trump kembali mengatakan dirinya berkomitmen membeli Jalur Gaza dan mengizinkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu.
Hal itu ia sampaikan kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans, Louisiana.
Trump menegaskan kembali bahwa wilayah kantong Palestina itu adalah lokasi penghancuran dan tidak layak huni.
“Wilayah itu sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya lokasi yang sangat bagus untuk pengembangan di masa datang oleh pihak lain. Kami akan membiarkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Wilayah itu akan menjadi indah,” kata Trump.*