Hidayatullah.com—Acara Halal Kulture District Jakarta akhirnya berakhir. Acara yang digelar pada 21-23 Februari 2025 di Brickhall, Fatmawati, Jakarta Selatan, memberi semangat baru generasi muda dan Gen Z dalam menjalani gaya hidup sehat dan halal.
CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata, berharap menjadi awal kolaborasi lebih lanjut, mengingat semakin banyak milenial dan Gen Z yang mulai lebih peduli terhadap gaya hidup halal dan bisa menjadi pilihan modern yang inklusif.
“Coba kita tanyakan kepada orang-orang, saat memilih makanan, apakah mereka akan memilih yang bersih atau kotor? Pasti memilih yang bersih,” ucap Agung Paramata.
“Begitu juga dengan sumbernya jelas atau tidak jelas? Tentu yang jelas. Makanan yang bersih dan jelas sumbernya inilah yang disebut halal. Karena semua yang telah tersertifikasi halal terjamin kebersihan serta ketertelusurannya. Maka dari itu, halal itu untuk kita semua,” kata dia.
Sebagai informasi, Halal Kulture District digelar sampai hari Ahad (23/2/2025). Acara ini menjadi generasi muda untuk mengeksplorasi konsep halal dengan cara yang lebih modern dan relevan.
Halal Kulture District nggak cuma soal acara, tapi juga tempat nongkrong halal yang tetap stylish. Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta, yang turut mendorong inisiatif gaya hidup halal dan sehat di kalangan Muslim muda.
Di antara rangkaian acarata ini ada talkshow membahas “Halal Lifestyle” . “Kami ingin Faedah Talkz menjadi lebih dari sekadar talkshow—ini adalah wadah untuk berbagi wawasan yang bisa langsung diterapkan dalam gaya hidup sehari-hari,” ujar Agung.
Acara ini mendapat apresiasi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Haikal Hasan turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya memahami konsep halal secara lebih inklusif dan universal.
Dalam cara yang digelar di Brickhall, Fatmawati, Jakarta Selatan, penyelanggara berterima kasih kepada Kepala PBJPH yang menjelaskan gaya hidup halal untuk generasi muda.
Menurut Agung Paramata, selama ini ada kesalahpahaman di masyarakat seolah-olah gaya hidup halal itu berat, padahal tidak. “Selama ini, banyak yang menganggap halal itu berat, tapi setelah mendengar penjelasan dari Babe Haikal, kami jadi memahami bahwa halal adalah gaya hidup. Halal Kulture bukan hanya untuk Muslim, tapi halal itu untuk kita semua,” tutur Agung.
Dukungan langsung dari BPJPH semakin memperkuat upaya edukasi halal agar menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari, tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia.*