Hidayatulah.com—Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan sejumlah langkah antisipasi kesiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Potensi cuaca ekstrem tersebut diprediksi terjadi pada 25 Desember 2022-1 Januari 2023.
“Kita siap semua, sebetulnya bukan kali ini saja. Karena memang sudah menjadi tugas kita akan selalu siap siaga,” kata Kepala Basarnas, Henri Alfiandi, dalam dialog Pro3 RRI, Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, Basarnas Pusat dan BMKG terus melakukan pengawasan sekaligus informasi terkait cuaca ekstrem tersebut. Dia memastikan kesiapsiagaan akan dilakukan secara terus menerus.
Basarnas, lanjut dia, akan fokus kepada potensi-potensi yang timbul akibat adanya perayaan Nataru. Khususnya pada tempat-tempat wisata yang berpotensi banyak pengunjung.
“Adanya gelombang perpindahan manusia itu yang harus kita waspadai. Seperti tempat rekreasi, apalagi yang berhubungan dengan perairan,” ujarnya.
Maka dari itu, Henri mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri untuk berlibur di lokasi yang berhubungan dengan air. “Jika ingin pergi rekreasi bisa menghindari dari wisata yang berhubungan dengan air, seperti sungai atau pantai,” ucapnya.
Sejumlah wilayah di DKI Jakarta berpotensi mengalami curah hujan intensitas sedang hingga lebat. Selama periode tersebut, BMKG memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir.
Sebelumnya, peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin menyebut wilayah aglomerasi Jabodetabek berpotensi dilanda banjir besar akibat hujan ekstrem pada tanggal 28 Desember 2022.
“Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” kata Erma Yulihastin lewat akun Twitternya, Senin (26/12/2022).
Menurut Erma, badai dahsyat dari laut yang berpindah ke darat melalui dua jalur. Jalur pertama adalah dari barat lewat angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst), dan dari utara lewat angin permukaan yang kuat (northerly, CENS).*