Hidayatullah.com–Para pemilik gedung pernikahan meminta izin kepada Kementerian Haji Arab Saudi agar diperbolehkan menampung para pengunjung dan orang-orang yang umrah ke Makkah, sebagai upaya untuk menanggulangi kerugian yang mereka derita akibat menurunnya acara pernikahan di bulan Ramadhan yang bertepatan dengan liburan musim panas.
Essam Basnawi, Kepala Komite Gedung Pernikahan pada Kamar Dagang dan Industri Makkah mengatakan, Ramadhan bukanlah waktu yang populer untuk melakukan pernikahan. Gedung pernikahan juga memiliki fasilitas untuk menampung orang-orang yang umrah, seperti ruangan yang layak, fasilitas katering, dan toilet.
“Kantor Pertahanan Masyarakat telah meminta kami untuk bersiap menampung para jamaah jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Hal seperti itu pernah terjadi tiga tahun lalu ketika Makkah didera hujan deras dan terjadi banjir. Gedung-gedung pernikahan memainkan peranan penting untuk menampung para jamaah yang menjadi korban,” kata Basnawi.
Gedung pernikahan juga mendapatkan saingan dari area pribadi yang disewakan, tempat di mana acara pernikahan juga bisa diselenggarakan. Area milik pribadi itu memasang tarif lebih rendah daripada gedung pernikahan.
Untuk melindungi usaha mereka, para pemilik gedung pernikahan sedang menunggu Kementerian Urusan Kota dan Desa untuk memberlakukan keputusan yang mengatur penyewaan area pribadi. Keputusan tersebut sejak ditetapkan tujuh tahun lalu hingga saat ini, belum dilaksanakan.
Basnawi memperkirakan, ada sekitar 150 gedung pernikahan yang berizin di Makkah. Sisanya ada 50 gedung yang tidak berizin, tapi beroperasi dengan sepengetahuan pihak pemerintah kota Makkah dan kantor Pertahanan Masyarakat. Di samping itu ada 240 area milik pribadi di Makkah. Para pemilik gedung pernikahan juga menyambut gembira keputusan perpanjangan liburan sekolah selama 2 pekan setelah Ramadhan. [di/an/hidayatullah.com]