Hidayatullah.com– Lembaga Wakaf dan Urusan Amal Iran mengabarkan, penganut Syiah China baru saja meluncurkan terjemahan al-Quran ke dalam bahasa China.
Dikutip Irib, Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Urusan Al-Quran, Hamid Mohammadi, dalam acara peluncuran terjemahan bahasa China al-Quran al-Karim hari Ahad (05/02/20129), menekankan pentingnya penerjemahan kitab langit terakhir itu berbagai bahasa.
Terkait perampungan terjemahan al-Quran ke bahasa China, Mohammadi, mengapresiasi kerja keras dan terperinci Lembaga Wakaf dan Urusan Amal Iran dalam hal ini.
Menurutnya, program penerjemahan al-Quran ke berbagai bahasa harus ditingkatkan mengingat hingga kini al-Quran baru diterjemahkan ke dalam 200 bahasa saja sementara kitab injil telah diterjemahkan ke lebih dari 2.500 bahasa.
Iran mengatakan, penerjemahan al-Quran ke dalam bahasa China versi Syiah telah dimulai sejak 10 tahun lalu dan pada tahun 2010 telah disetujui pencetakannya di China. Program terjemah itu diserahkan kepada Sulaiman Baiji Su.
ini merupakan terjemahan al-Quran dalam bahasa China pertama yang dilakukan oleh seorang Syiah China. Baiji Su adalah pasca sarjana Maarif Islami di Universitas Razavi, Mashhad, dan juga telah mengantongi ijazah S1 di bidang sastra Persia di Universitas Tehran. Penerjemah China itu telah berdomisili di Iran sejak 15 tahun.
Terjemahan Tertua
Sebelum ini, tahun Desember 2011, peneliti budaya Muslim di China menemukan terjemahan Alquran tertua. Terjemahan al-Quran dalam bahasa China ini ditemukan di provinsi Gansu.
Kepala Institut Kebudayaan Muslim Universitas Lanzhou, Ding Shiren mengatakan al-Quran tersebut diyakini diterjemahkan oleh Sha Zhong dan Ma Fulu. Kedua orang ini adalah imam dan sering membuat kaligrafi dalam bahasa Arab.
Menurut Ding Shiren, ada beberapa bagian tertentu yang diterjemahkan menggunakan dialek Lanzhou.
Menurut para ahli, Islam telah diperkenalkan ke China pada masa Dinasti Tang (618-907). Namun, pada saat itu para sarjana China tidak menerjemahkan al-Quran dalam bahasa China. Jadi usaha terjemahan ini bukan pertama kali. Hanya saja, yang baru saja selesai dirampungkan, dilakukan oleh penganut Syiah dengan dukungan Iran.*