Hidayatullah.com–Menteri Dalam Negeri Inggris Alistair Burt mengatakan bahwa parlemen Inggris membuka peluang untuk mengeluarkan undang-undang mengenai pelarangan produk Israel di Inggris.
Wacana ini telah memancing perdebatan sengit di dalam parlemen Inggris, yang berangkat dari fakta dan keperdulian parlemen Inggris bahwa banyak produk Israel diproduksi dengan menyiksa dan merampas hak-hak warga Palestina.
Richard Burden MP (Wakil Ketua Labour Friends of Palestine group) menyatakan bahwa aturan mengenai pelarangan ini harus diperjelas, jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat Inggris.
“Saya khawatir akan ada pendapat hukum yang berkembang saat ini bahwa kita di Inggris dan Uni Eropa telah bekerja sama dalam melarang masuknya produk Israel. Kita perlu memperjelas relevansi alasan kita mengenai ini kepada masyarakat,” katanya, seperti dikutip electronicintifadhah.net baru-baru ini.
Donald Macintyre, Profesor dari Universitas Cambrige dan Profesor James Crawford, Sekretasi Jenderal Trade Union Kongres (TUC-Salah satu organisasi buruh di Inggris) telah menulis di harian The Independent sebanyak 60 halaman opini mengenai alasan-alasan mengapa parlemen Inggris perlu tegas dalam melarang produk-produk Israel, yang sebenarnya diproduksi dari tanah illegal yang seharusnya menjadi devisa bagi negara Palestina.
Kumpulan opini tersebut akan dibukukan oleh TUC sebagai penguatan atas usulan Burden sebelumnya.
“Kita mendukung pemboikotan atas produk Israel, karena ini ilegal. Setiap produksi dari barang tersebut telah menyengsarakan rakyat Palestina.”
Seperti dikutip dari inminds.com, saat ini satu produk Israel yang dijual bebas di Eropa merupakan hasil dari menyiksa rakyat Palestina, yakni produk kurma dengan merek Sainsbury.
Produk kurma ini diproduksi dari kebun milik warga Palestina yang dirampas oleh Israel secara ilegal.*
Keterangan foto: Produk kurma Milik Israel yang diproduksi dari wilayah penindasan rakyat Palestina.