Hidayatullah.com—Pesawat-pesawat tempur Turki dikerahkan untuk mencegat pesawat penumpang Suriah yang dicurigai membawa senjata, lalu memaksanya mendarat di Ankara.
Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengatakan, Turki mendapatkan informasi intelijen bahwa kargo pesawat jet milik Syrian Air itu tidak memenuhi standar bagasi pesawat sipil. Pihak berwenang telah memeriksa isi kargo di bandara utama di Ankara.
Menurut media Turki, pesawat sedang dalam perjalanan dari Moskow menuju Damaskus saat dicegat di wilayah udara Turki, lapor Euronews (10/10/2012).
Sejumlah laporan mengabarkan bahwa ada 35 orang di atas pesawat sipil Suriah tersebut.
Pemerintah Turki telah melarang pesawat-pesawat milik maskapai dalam negerinya terbang ke wilayah Suriah, karena situasi keamanan yang tidak memungkinkan.
Sementara itu, Kamis (11/10/2012) Deutsche Welle (DW) melaporkan bahwa pesawat Airbus 320 milik Syrian Air itu akhirnya dibebaskan pada hari Rabu dan diizinkan meninggalkan Ankara.
“Kami bertekad mengontrol pengiriman senjata ke rezim yang melakukan pembantaian brutal terhadap rakyatnya. Pengiriman yang dilakukan dengan menggunakan wilayah udara kami semacam itu tidak dapat diterima,” kata Davutoglu saat memberi keterangan pers sebagaimana dikutip DW. *