Hidayatullah.com—Turki akan bersatu melawan serangan teroris, kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan setelah sebuah bom bunuh diri mengguncang Kedutaan Amerika Serikat di ibukota Ankara, Jumat pagi (1/2/2013).
“Semua [serangan] ini mengancam kedamaian dan kesejahteraan negara kita. Kita akan tetap tegar, kita berdiri tegak dan menghadapi serangan ini. Kita tidak akan pernah mengatakan cukup, kita tidak akan pernah mengatakan ‘ini sudah selesai’, kita akan semakin kuat dan besar,” kata Erdogan di Istanbul, dikutip Hurriyet Daily.
Perjuangan melawan terorisme harus dilakukan bersama-sama di seluruh dunia, kata Erdogan.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengatakan, “Semua unit keamanan kami bekerja intensif untuk menemukan orang yang bertanggungjawab atas serangan ini.”
“Kami berharap masalah ini akan segera selesai.”
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengaku sedang bekerjasama dengan pihak Turki untuk menyelidiki bom bunuh diri yang terjadi di luar Kedutaan AS di Ankara, lapor Reuters.
Jurubicara Depertemen Luar Negeri AS victoria Nuland dalam pernyataannya mengatakan bahwa ledakan terjadi di pos pemeriksaan pada pukul 13.13 waktu setempat.
Dalam aksinya pelaku berhasil membunuh seorang penjaga berkewarganegaraan Turki, menghancurkan salah satu pintu masuk. Dua orang dipastikan tewas di tempat saat bom bunuh diri itu meledak. Asap dan puing-puing bertebaran ke segala arah hingga ke jalan-jalan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kepada para reporter di Ankara Menteri Dalam Negeri Muammer Guler hari Jumat mengatakan bahwa pelaku adalah anggota organisasi sayap kiri yang terlarang.
Guler tidak menyebut apa nama organisasi tersebut, namun media setempat memberitakan pelaku adalah seorang pria berusia 30 tahun yang merupakan anggota kelompok terlarang Partai/Front Revolusi Pembebasan Rakyat (DHKP/C), tulis Xinhua.*