Hidayatullah.com—Seorang hakim di pengadilan federal memerintahkan lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat FDA agar pil kontrasepsi darurat bisa dijual bebas kepada semua remaja usia reproduktif tanpa perlu resep dokter.
Keputusan yang dikeluarkan pengadilan di Brooklyn, New York, hari Jumat lalu itu merupakan babak terbaru dalam perdebatan bertahun-tahun di kalangan politisi dan agamawan mengenai pil KB yang dikenal dengan nama ‘Plan B’ itu, lapor Aljazeera Sabtu (6/4/2013).
Keputusan tersebut bertentangan dengan keputusan Menteri Kesehatan AS Kathleen Sebelius, yang melarang anak perempuan berusia di bawah 17 tahun membeli pil-pil KB tanpa resep dokter.
FDA awalnya memutuskan untuk membebaskan penjualan pil KB kepada remaja semua umur. Tetapi Sebelius melarangnya.
Kelompok yang bersorak atas dikeluarkannya putusan hakim itu adalah para aktivis dan pendukung hak-hak reproduktif. Sementara kelompok anti-aborsi dan sejumlah kelompok agama mengecamnya.
Sebagian apoteker menolak menjual pil KB karena bertentangan dengan agama dan kepercayaan mereka.
Presiden Obama sendiri, dengan alasan kedua putrinya, memilih agar penjualan pil kontrasepsi dibatasi usia. Namun, karena dukungannya disampaikan 11 bulan menjelang pemilihan umum tahun lalu, sebagian pihak menudingnya ingin menjaring masa dari kalangan konservatif.
Dalam putusannya hakim Edward Korman menyebut kebijakan Sebelius “sewenang-wenang, berubah-ubah dan tidak masuk akal.“
“Motivasi dari tindakan menteri itu jelas politik,” tulis Korman.
Tahun 1999, Teva Pharmaceuticals Ltd mengeluarkan pil kontrasepsi darurat Plan B untuk pertama kalinya. Perusahaan farmasi itu kemudian juga meluncurkan produk serupa Plan B One-Step, versi satu tablet dari Plan B.
Sampai Februari lalu, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir penjualan Plan B mencapai sekitar USD79 juta, menurut data IMS Health yang mencatat angka penjualan perusahaan-perusahaan farmasi. Angka itu relatif kecil untuk produsen obat-obatan.
Pil kontrasepsi darurat rata-rata di AS dijual dengan harga 10-80 dolar. Pil itu dianggap efektif mencegah kehamilan sampai 120 jam setelah pengguna melakukan hubungan seks tanpa pelindung kondom. Namun, konon pil itu paling efektif jika diminum kurang dari 24 jam setelah berhubungan seks. Disebut sebagai ‘pil pagi’ sebab biasanya diminum oleh para wanita di pagi hari setelah malam sebelumnya mereka melakukan hubungan badan.*