Hidayatullah.com–Seorang pria yang terlibat dalam kerusuhan saat berunjuk rasa atas film anti Islam Innocence of Muslims di Sidney Australia tahun lalu dijatuhi hukuma n lebih dari 12 bulan.
Mohammed Issaka dipenjarakan dengan sejumlah tuduhan pelanggaran termasuk menyerang petugas polisi dan melawan penahanan.
Pria berusia 44 tahun ini terlibat dalam unjuk rasa di Pusat Sydney pada September 2012 lalu.
Issaka menolak bersaksi dalam persidangan sebelumnya namun kemudian meminta maaf.
Dikutip Radio ABC Australia Jumat (15/11/2013), Hakim magistrasi di Pengadilan Lokal Sydney Downing Centre menyatakan perilaku Issaka tidak bisa diterima didalam masyarakat.
Dia diberikan hukuman minimum 6 bulan masa tahanan.
Enam polisi terluka selama berlangsung unjuk rasa tahun lalu dimana ratusan warga berjalan kaki menuju kantor konsulat Australia di Martin Place.
Botol kaca dilemparkan kearah petugas, yang menyemprotkan cairan paprika ke arah massa ketika eskalasi meningkat.
Film yang menuai protes, Innocence of Muslims, memicu kemarahan dan kerusuhan disejumlah bagian dunia lainnya.
Namun pemimpin Islam di Sydney segera mengutuk kekerasan yang terjadi ketika itu.
Kaum Muslim sering dipersalahkan saat mereka marah ketika agama mereka dihina dan dilecehkan. Di sisi lain, atas nama kebebasan berpendapat dan berbicara Negara-negara Barat sering membiarkan kelompok memproduksi karya yang menghina agama lain.*