Hidayatullah.com—Rakyat Suriah belum melunasi tagihan telepon mereka kata Presiden Bashar Al-Assad memperingatkan.
Dilansir Al-Arabiya (29/1/2014) dari kantor berita SANA milik pemerintah Suriah, Assad mengeluarkan keputusan legislatif yang memberikan “pengampunan” kepada para pelanggan perusahaan telekomunikasi milik negara dari membayar bunga dan denda karena tidak membayar tagihan biaya komunikasi mereka.
Kebijakan Assad itu menawarkan diskon 50% bunga dan denda jika pelanggan mau membayar penuh tagihannya. Tawaran itu hanya berlaku sampai akhir 2014.
Pelanggan lama juga dapat menyambungkan kembali teleponnya tanpa ada pinalti, jika mau membayar separuh dari tunggakan tagihan.
Keputusan itu berlaku untuk layanan sambungan telepon tetap, telex, peralatan nirkabel, sirkuit telepon serta komunikasi pelayaran.
Meskipun penetrasi internet dan telepon pintar di Suriah paling rendah dibanding negara-negara tetangga sebelum terjadinya konflik, namun justru alat komunikasi modern itu yang menebarkan gelombang protes menentang kekuasaan Assad hingga terjadi tragedi kemanusiaan sekarang ini.
Awal bulan ini, rezim Assad mengeluarkan keputusan yang menyatakan penjualan kendaraan ke luar negeri ilegal, kecuali kendaraan itu tidak lagi dapat dipakai. Denda menjual kendaraan yang masih berfungsi ke luar negeri adalah lima kali harga kendaraan bersangkutan.*