Hidayatullah.com— , lansir AFP Sabtu (5/7/2014).
Menurut laporan IRNA, Kolonel Shoja’at Alamdari Mourjani tewas “mempertahankan” tempat suci Syiah di kota Samara utara Baghdad.
Bulan lalu Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah bahwa Iran akan melindungi tempat-tempat suci Syiah di Iraq, termasuk Samara.
Kabar kematian pilot Iran itu secara langsung membantah pernyataan para pejabat Teheran yang bersikukuh mengatakan bahwa mereka tidak memberikan bantuan pasukan, tetapi hanya persenjataan dan perlengkapan jika Iraq meminta.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah maupun militer Iran tentang kematian pilot mereka di Iraq itu.
Sementara itu, laporan Fars menguatkan laporan IRNA di mana kantor berita semi resmi Iran itu mempublikasikan upacara pemakaman pilot tersebut yang berlangsung pada hari Jumat (4/7/2014) di kampung halamannya di Provinsi Fars sebelah selatan Iran.
Fars tidak memberikan laporan terperinci, namun mengindikasikan bahwa Alamdari Mourjani merupakan anggota Garda Revolusi Iran, yang kesatuan elitnya diyakini ikut berperang di darat bersama pasukan pemerintah Iraq.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Iraq mengumumkan kedatangan pesawat dari Sukhoi dari Rusia yang akan dipergunakan untuk menggempur pasukan perlawanan Muslim.
Namun berdasarkan analisa International Institute for Strategic Studies, sebuah lembaga think tank berbasis di London, Inggris, jet-jet tempur itu berasal dari Iran.
Semasa pemerintahan Saddam Hussein –seorang Muslim (Sunni), Iraq dan Iran adalah dua negara tetangga yang saling bermusuhan. Namun, setelah pemerintahan Baghdad dikuasai para politisi Syiah dengan dukungan Amerika Serikat yang menggulingkan Saddam tahun 2003, Iraq menjadi negara sekutu dekat negara Syiah Iran dan rezim Syiah Bashar Al Assad di Suriah.*