Petersson mengatakan bahwa jumlah aplikasi pemilik gelar dari luar negeri yang diakui di Swedia naik 55 persen dalam waktu lima tahun terakhir, dari sekitar 5.000 di tahun 2013 menjadi 7.739 di tahun 2014, tulis The Local.
Tahun 2014 UHR menyetujui aplikasi 920 lulusan insinyur sipil asing dan tahun sebelumnya 401 aplikasi.
“Itu merupakan keahlian yang jumlahnya masih kurang di sini, dan dibawa langsung masuk ke pasar kerja Swedia,” kata Petersson, seraya menambahkan bahwa jumlahnya masih terus meningkat.
Sementara itu, Badan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional (Socialstyrelsen) mengkonfirmasi kenaikan serupa. Lembaga itu mengatakan menerima kenaikan jumlah aplikasi lulusan luar negeri yang ingin mendapatkan pengakuan di Swedia. Dari tahun 2013 ke 2014 terdapat pertambahan 36 persen.
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penduduk, Swedia merupakan negara Uni Eropa yang paling banyak memberikan suaka kepada migran dibanding negara anggota UE lainnya.
Jumlah penduduk negara dikawasan Nordik itu sekitar 9,7 juta dan tahun lalu lebih dari 33.000 pengungsi mendapatkan suaka di Swedia.
Kebijakan imigrasi yang relatif terbuka di Swedia menjadi topik perdebatan panas, di mana partai-partai oposisi dari kanan-tengah dan para pendukungnya lebih suka jika migran hanya diberikan izin tinggal sementara saja dan bukan suaka tetap.*