Hidayatullah.com—Kelompok ISIS/ISIL telah menghancurkan sebuah kuil berusia 2.000 tahun yang termasuk dalam situs bersejarah yang dilindungi UNESCO di Palmyra, Suriah.
Maamoun Abdulkarim, kepala urusan kepurbakalan Suriah, mengatakan bahwa ISIS/ISIL menempatkan bahan peledak dalam jumlah besar di kuil Baal Shamin pada hari Ahad (23/8/2015) dan meledakkannya sehingga menimbulkan banyak kerusakan.
“Perkiraan terburuk kami sayangnya terjadi,” kata Abdulkarim kepada AFP seperti dikutip Aljazeera.
ISIS/ISIL melakukan eksekusi-eksekusi di teater kuno Palmyra, pada bulan Juli mereka menghancurkan patung Singa Athena yang tersohor serta menjadikan museum sebagai penjara dan ruang pengadilan, imbuh Abdulkarim.
Syrian Obesrvatory for Human Rights, kelompok pro-oposisi Suriah yang berbasis di London, mengkonfirmasi kabar penghancuran kuil itu, namun menurut laporan para aktivis di lapangan kepada Observatory penghancuran itu terjadi sekitar satu bulan silam.
Sementara itu, kelompok aktivis lain yang berbasis di Turki mengatakan kepada Associated Press bahwa sumber-sumber dari kota Palmyra mengatakan kuil tersebut dihancurkan pada hari Ahad kemarin.
Kuil Baal Shamin dibangun pada tahun 17 M dan diperluas tahun 130 M saat Kaisar Roma Hadrianus berkuasa.
Tempat itu merupakan salah satu situs di Palmyra yang paling berharga yang dikenal dengan sebutan “Mutiara Gurun”, kawasan arkeologi yang kondisinya cukup baik yang terletak 210km timur laut Damaskus.
Nama Palmyra pertama kali muncul dalam tablet (tulisan di atas lempengan batu) pada abad ke-19 SM sebagai tempat persinggahan rombongan saudagar yang melintasi Jalur Sutera antara kawasan Teluk dan Mediterania.*