Hidayatullah.com—Dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Turki menuding Iraq mengacaukan upaya global dalam memerangi kelompok ISIS dengan mengeluhkan pengerahan pasukan Turki di utara Iraq.
Kelima belas anggota DK-PBB hari Jumat (18/12/2015) menggelar pertemuan perihal keberadaan pasukan Turki di wilayah Iraq atas permintaan Iraq dan Menteri Luar Negeri Ibrahim Al-Jaafari. Iraq meminta agar DK-PBB mengeluarkan resolusi berisi permintaan penarikan pasukan Turki dari wilayahnya.
“Iraq tidak ingin menghabiskan tenaga seluruh saluran diplomatik untuk negosiasi bilateral dengan Turki, agar pasukannya yang tidak berwenang itu ditarik dari Iraq,” kata Al-Jaafari seperti dikutip Reuters.
Turki mengerahkan sekitar 150 tentaranya di daerah Bashiqa awal bulan ini dengan tujuan melatih milisi-milisi Iraq dan Kurdi dalam menghadapi ISIS. Pekan ini Turki menarik sebagian tentaranya, memindahkan mereka ke pangkalan lain yang berada di wilayah Kurdistan di Iraq. Namun, Baghdad meminta Turki menarik diri sepenuhnya dari Iraq.
Duta Besar Turki untuk PBB Halit Cevik mengatakan pengerahan pasukan Turki itu dipahami di luar konteks dan bahwa pasukan tambahan dikirimkan ke kamp tersebut untuk memperkuat keamanan, karena meningkatnya ancaman.
Cevik mengatakan Ankara yakin telah mengambil tindakan yang cukup untuk meredakan situasi, agar upaya memerangi ISIS kembali menjadi fokus.
“Sejak awal, kami berusaha untuk mengatasi masalah ini melalui saluran-saluran bilateral. Sebab, membawa isu ini ke berbagai kancah internasional tidak akan menguntungkan dan bahkan mengacaukan solidaritas masyarakat internasional dalam melawan Daesh,” kata Cevik dalam pertemuan DK-PBB itu.
Dia mengatakan Turki belum dan tidak akan pernah tertarik untuk melanggar kedaulatan Iraq.*