Hidayatullah.com—Presiden Prancis hari Jumat (19/2/2016) mengatakan ada resiko pecah perang antara Turki dangan Rusia terkait masalah Suriah, seraya menyatakan Moskow seharusnya berhenti mendukung rezim Bashar Al-Assad.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bermaksud meminta digelar pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna membahas pernyataan pemerintah Turki soal kemungkinan pengiriman pasukan darat ke Suriah.
“Ada resiko perang antara Turki dan Rusia,” kata Francois Hollanda kepada radio France Inter seperti dikutip AFP. “Terdapat eskalasi,” imbuh Hollande.
“Perundingan harus dilanjutkan kembali, pemboman harus dihentikan, bantuan [kemanusiaan] harus didatangkan,” imbuh pemimpin Prancis itu.
Dalam wawancara itu Hollande juga mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada Rusia. “Kalian tidak menyerang target yang tepat, dan kalian menyerang penduduk sipil, yang mana hal itu tidak dapat diterima.”
Turki, yang menginginkan Assad meletakkan jabatan, khawatir dengan pergerakan pasukan Kurdi Suriah, yang diklaimnya memiliki kaitan dengan pemberontak Kurdi di Turki. Pekan ini Pemerintah Ankara membantah kabar media yang mengatakan Turki telah mengerahkan pasukan daratnya bersiaga di perbatasan dengan Suriah.*