Hidayatullah.com–Setidaknya tiga orang biksu Buddha terluka dalam bentrok dengan polisi Thailand di Wat Phra Dhammakaya saat ribuan anggota keamanan itu menemukan bekas kepala biksu, Phra Dhammachayo yang diburu aparat akibat dugaan melakukan pencucian uang dan invasi tanah.
Bentrok yang berlangsung 20 menit itu terjadi sehari setelah seorang biksu senior di kuil bersangkutan, Phra Thammasak memberitahu kepada wartawan bahwa Phra Dhammachayo telah melarikan diri pada hari Kamis dan bersembunyi di daerah terdekat.
Turut terluka dalam kejadian itu adalah dua orang petugas polisi dari Departemen Investigasi Khusus (DSI) dan seorang siswa perempuan, tulis Bangkok Post Kamis (21/02/2017).
Operasi mencari Phra Dhammachayo memasuki hari kelima hari ini. Ribuan pengingut Buddha membanjiri kuil sambil bersorak dan membentuk ‘perisai manusia’ guna mencegah polisi masuk dan melanjutkan operasi.
Kamis lalu, perwakilan kuil bersangkutan setuju untuk mengizinkan polisi menggeledah tempat tersebut.
Sementara itu, juru bicara DSI yang enggan disebut namanya mengatakan, pihaknya sedang meneliti rekening bank Phra Dhammachayo untuk mendeteksi transaksi antara kuil berkenaan dengan mantan kepala biksu itu.
Baca: Biksu Thailand Ditangkap dalam Kasus Penyelundupan Kulit Harimau
Biksu Phra menjadi buron setelah namanya disangkutpautkan dengan kasus pencucian uang. Dia diduga telah melakukan penggelapan dana uang sebesar US $ 40 juta selama menjabat sebagai biksu di salah satu kuil Buddha terbesar di Bangkok.
Upaya penggiringannya ke meja hukum sudah dilakukan sejak Juni 2016. Akan tetapi, biksu berusia 72 tahun tersebut terus menerus mendapat perlindungan dari para biksu dan jemaahnya. Setiap kali polisi mau masuk, ribuan masyarakat telah berkumpul menjadi tameng hidup baginya.*