Hidayatullah.com–Dugaan skandal kroniisme yang melilit PM Jepang Shinzo Abe dan istrinya semakin menguat, setelah kementerian keuangan mengakui bahwa mereka mengutak-atik catatan guna menghapus referensi terhadap istri pemimpin Jepang itu.
Dilansir The Guardian, Abe sebelumnya mengatakan akan mengundurkan diri jika istrinya ketahuan terlibat dalam pemangkasan harga tanah negara yang dijual kepada pengelola sebuah sekolah sayap kanan di Osaka.
Kementerian Keuangan hari Senin (12/3/2018) mengakui bahwa pihaknya mengutak-atik dokumen resmi terkait diskon 85 persen dari nilai jual tanah tersebut.
Sebuah dokumen aslinya mengutip kelompok edukasi Moritomo Gakuen yang mengatakan bahwa istri PM Abe, Akie, menyarankan agar proyek sekolah dasar itu maju membeli tanah karena lokasinya bagus. Namun, keterangan itu dihapus dalam versi dokumen yang diajukan ke anggota parlemen yang menyelidiki penjualan tanah tersebut.
Kyodo News melaporkan bahwa dokumen yang “diutak-atik” itu juga menghapus bagian yang menyebutkan bahwa Akie menangis terharu dengan kebijakan pendidikan sekolah itu.
Keberadaan Moritomo Gakuen sempat menjadi pusat perhatian setelah mewajibkan murid-murid belianya membungkuk di hadapan potret keluarga kaisar, menyanyikan lagu kebangsaan setiap hari, dan mempelajari teks kekaisaran tahun 1890 yang menekankan pengorbanan demi negara.
Akie diberi jabatan kehormatan sebagai pemimpin sekolah baru itu, tetapi mundur pada bulan Februari setelah mencuat pertanyaan soal kesepakatan penjualan tanah itu.
Sebelumnya pemerintah juga membantah klaim yang menyebut bahwa istri PM Abe memberikan amplop kepada pengelola sekolah yang berisi dana 1 juta yen (sekitar 129,2 juta rupiah) atas nama perdana menteri, saat Akie mengunjungi taman kanak-kanak Moritomo.
Hari Senin, Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan tidak berniat mengundurkan diri akibat kasus itu, tetapi menegaskan bahwa dirinya meminta maaf atas perilakunya mengutak-atik.dokumen pemerintah.*