Hidayatullah.com–Mantan Kepala Intelejen Arab Saudi Turki Al-Faisal akhir minggu ini mengungkapkan hubungan rahasia antara ‘Israel’ dan sejumlah negara Teluk sejak 25 tahun yang lalu, seperti yang dilaporkan MiddleEastMonitor (MEMO).
Menurut harian Qatar Al-Arab, Al-Faisal yang diwawancarai oleh jurnalis ‘Israel’, Barak Ravid, yang mengklaim telah melakukan wawancara dengan 20 pejabat terkemuka Teluk terkait hubungan rahasia dengan ‘Israel’. Namun, banyak dari orang-orang ini menolak berbicara di depan kamera, Channel 13 ‘Israel’ melaporkan.
Ravid mengatakan bahwa Al-Faisal – yang telah berbicara beberapa kali kepada media ‘Israel’ dan mengkritik gerakan pejuang Palestina – setuju untuk berbicara pada program TV bernama “The Secrets of the Gulf”, yang mengeksplorasi hubungan rahasia antara ‘Israel’, Arab Saudi, Bahrain dan Qatar.
Baca: Warga Palestina Mengecam Putra Mahkota Saudi Terkait ‘Hak Israel’
TV ‘Israel’ hanya menyiarkan dua menit wawancara tersebut, yang rencananya disiarkan secara penuh sebagai sebuah serial. Dalam dua menit itu, Al-Faisal menyebut situasi ‘Israel’-Palestina sebagai “Masalah Palestina atau menyelesaikan konflik,” alih-alih menyebut istilah yang biasa digunakan negara-negara Arab sebagai “konflik Arab-’Israel’,”.
Dalam serial itu, Ravid mengklaim dia akan mengungkapkan informasi terkait “hubungan ekonomi, politik dan militer” antara ‘Israel’ dan Arab Saudi, Bahrain serta Uni Emirat Arab (UAE). Dia menambahkan bahwa kebanyakan orang ‘Israel’ tidak mengetahui hubungan ini, karena hubungan ini dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri ‘Israel’, bersama dengan badan intelejen nasional ‘Israel’, Mossad.
Selama serangan ‘Israel’ ke Gaza pada tahun 2014, Al-Faisal – yang merupakan anggota kerajaan Saudi – mengatakan bahwa dia akan menyambut ‘Israel’ di rumahnya. Ini bukan pertama kalinya dia membuat kesan seperti itu, dia juga pernah menulis artikel dalam harian berbahasa Ibrani – klaim Al-Arab – mengatakan pada ‘Israel’: “Saya akan menyambut kalian di rumah saya di Riyadh.”*/Nashirul Haq AR